Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Selebrasi Berlebihan, 2 Warga Prancis Tewas Usai Rayakan Gelar Piala Dunia 2018

By Bagas Reza Murti - Senin, 16 Juli 2018 | 17:20 WIB
Kemeriahan suporter timnas Prancis di fan zone Champ de Mars, Paris, merayakan kesuksesan negara mereka menjuarai Piala Dunia 2018 usai menekuk Kroasia dalam laga final Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, 15 Juli 2018. ( JACQUES DEMARTHON / AFP )

Dua warga Prancis tewas usai merayakan keberhasilan timnya menjuarai Piala Dunia 2018 pada Senin (16/7/2018).

Timnas Prancis keluar sebagai juara Piala Dunia 2018, usai di final mengalahkan Kroasia dengan skor 4-2 di Luzhniki Stadium, Minggu (16/7/2018) malam.

Empat gol berhasil dicetak Prancis dalam interval waktu 90 menit.

Pesta kemenangan timnas Prancis dibuka dengan gol bunuh diri Mario Mandzukic pada menit ke-18.

Berlanjut untuk tiga gol berikutnya dicetak oleh Antoine Griezmann (38'), Paul Pogba (59') dan Kylian Mbappe (65').

(Baca juga: Darah Asia Tenggara Turut Mengalir di Tubuh Timnas Prancis)


Sementara, dua gol balasan dari timnas Kroasia dicetak oleh Ivan Perisic menit (28') dan Mario Mandzukic (69').

Kemenangan Prancis tak hanya dirayakan oleh suporter yang hadir di stadion, namun juga para suporter yang ada di negeri sendiri.

Namun akibat berselebrasi terlalu berlebihan, dua warga Prancis harus meregang nyawa usai laga final tersebut.

Dilansir BolaSport.com dari BFMTV, di daerah Oise, dekat Saint-Felix seorang pria berusia 30 tahunan tewas usai menabrakkan mobilnya ke sebuah pohon untuk merayakan keberhasilan Prancis menjuarai Piala Dunia 2018.

Sementara, satu orang di daerah Annecy diduga berusia 50 tahun tewas usai melompat ke sungai begitu wasit meniup peluit panjang laga final.

Air di sungai tersebut tak cukup banyak sehingga sang pria berakhir dengan leher yang patah.

Selain penggemar yang meninggal, pihak keamanan Prancis juga dipusingkan dengan aksi anarkisme massa.

Bahkan untuk membubarkan massa, pihak kepolisian terpaksa menembakan gas air mata.

(Baca juga: Murka karena Laga Terganggu, Dejan Lovren Banting Seorang Penyusup)

"Kerusuhan pecah pada tengah malam, karena banyak orang menolak untuk bubar," bunyi sumber Polisi di Prancis.

"Toko termasuk Apotik Publicis dekat Arc de Triumphe digeledah, hingga petugas diserang," lanjutnya.

Selama pertandingan final Piala Dunia 2018, ada sekitar 4.000 polisi dan pasukan keamanan sudah dikerahkan.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P