Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Vladimir, sang pemandu tur, lalu menjelaskan bahwa bunker tersebut dikerjakan oleh kontraktor sama dengan yang mengerjakan saluran Metro Taganskaya di sebelahnya.
Mereka tidak tahu bahwa apa yang mereka bangun akan menjadi tempat perlindungan beberapa orang terpenting Uni Soviet selama Perang Dingin.
(Baca juga: Jack Wilshere Resmi Berlabuh di West Ham United)
Film Dokumenter
Para personel di bunker beroperasi secara shift. Setiap shift ada 600 orang dan bertugas selama 24 jam. Secara total ada 4 shift. Kami lalu masuk ke dalam ruang teater kecil dan diputarkan sebuah video tentang sejarah perkembangan nuklir, dari sudut pandang Uni Soviet.
Video dokumenter ini pun menarik secara semiotika karena value yang disampaikan ke para pengunjung berbeda jauh dengan persepsi masyarakat awam yang terbiasa disuap film Perang Dingin dilihat dari sudut pandang Barat.
Video ini memperlihatkan Amerika Serikat sebagai agresor. AS yang getol meningkatkan daya ledak senjata nuklir di mana Uni Soviet harus terus mengejar demi bertahan hidup.
Diingatkan pula bagaimana AS adalah satu-satunya negara di dunia yang telah merenggut nyawa sipil dengan senjata nuklir. Tak lupa ada adegan-adegan ledakan nuklir dari film-film Hollywood seperti Terminator 2 dan The Sum of All Fears.
Simulasi Peluncuran Rudal Nuklir