Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Salah satu program televisi yang mendidik, Mata Najwa dikabarkan berhenti tayang.
Secara resmi, Suryopratomo selaku Presiden Direktur Metro TV menulis pernyataan di akun instagram @metrotv.
"Kami sangat berterima kasih kepada Najwa Shihab atas kontribusi yang telah diberikan selama 17 tahun berkarya di Metro TV," ujar Suryopratomo.
Program talk show unggulan Metro TV itu turut memberikan kontribusi bagi dunia sepak bola Indonesia.
Najwa Shihab selaku tuan rumah program Mata Najwa pernah membahas tentang fakta-fakta yang terjadi pada dunia sepak bola Indonesia.
Episode Mata Najwa: "Sepak Bola Milik Siapa?", membahas isu-isu kritis tentang sepak bola Indonesia.
Episode khusus membahas sepak bola Indonesia tersebut tayang di Metro TV pada, Rabu (6/5/2015) silam.
Seperti biasa, Najwa Shihab selalu memberikan catatan berupa rangkuman dari apa yang sudah dibahas dalam talk show tersebut.
Berikut ini catatan Najwa Shihab tentang sepak bola Indonesia yang disampaikan di akhir talk show.
(BACA JUGA: GALERI FOTO - Tak Melulu Soal Politik, 7 Foto Ini Jadi Bukti Najwa Shihab Dekat dengan Dunia Olahraga)
1. PSSI sibuk minta diakui ketimbang segera memutar kompetisi.
2. Alasan tak mendapat pelayanan negara, kompetisi dapat dihentikan semena-mena.
3. PSSI menuntut dilayani oleh negara tapi klub yang tidak membayar NPWP tidak ditindak apa-apa.
4. Mahir bicara tentang nasib pemain bola tapi kasus tunggakan gaji dibiarkan menguap ke udara.
5. Suporter terus digalang dan diagitasi tapi diam saat ada dari kami yang mati.
6. Klub tak ubahnya alat sirkus tapi hak-haknya tak diurus dengan serius.
7. Statuta FIFA selalu dijadikan alasan untuk terus mempertahankan kekuasaan
8. Nasib orang banyak dianggap tak penting pengakuan kepengurusan sianggap lebih genting.
9. Beginilah jika kebebalan telah menjadi panglima akal sehat pun menjadi barang langka.
10. Sepak bola akhirnya entah milik siapa yang lebih berkuasa toh hanya segelintir orang saja.
(BACA JUGA: Najwa Shihab: Walau Kalah Tidak Hilang dan Tetap Berani Bilang, ARSENAL!)
Di akhir acara Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi turut memberikan pernyataan.
"Sepak bola harus kita selamatkan, Indonesia harus lebih kuat, kokoh, dan bermartabat dengan sepak bola yang sehat. Sepak bola yang sehat berarti mampu memberikan pretasi. Cita-cita saya 2025 Indonesia dapat masuk ke final piala dunia." ujar Imam Nahrawi, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga.