Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Malaysia dan Thailand pun harus membagi kekuatan antara Kuala Lumpur dan Glasgow.
Dan ternyata hal itu tak membuat Thailand dan Malaysia kehilangan banyak slot di partai puncak bulu tangkis SEA Games 2017.
Skuat muda Malaysia seperti Goh Jin Wei mampu berkata banyak di level SEA Games 2017.
Di sisi lain, skuat muda Indonesia satu per satu rontok pada cabang bulu tangkis SEA Games 2017.
Faktor cedera yang menyerang Rosyita Eka Putri Sari dan Edi Subaktiar sedikit banyak juga mempengaruhi raihan medali Indonesia di SEA Games 2017.
Ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang diharapkan mampu menyumbang medali emas harus berhenti di babak empat besar.
Peluang all Indonesian final di sektor tunggal putra pun pupus kala Ihsan Maulana Mustofa takluk di tangan Khosit Phetpradab asal Thailand.
Dengan satu wakil di partai final SEA Games 2017 membuat prestasi bulu tangkis Indonesia di Asia Tenggara perlahan merosot.
Indonesia hanya menyisakan satu wakil di partai puncak untuk kali pertama dalam sejarah keikutsertaan Indonesia di SEA Games sejak 1977.
Apakah ini tanda bahwa Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) perlu berbenah untuk kembali menunjukkan keperkasaan bulu tangkis Indonesia di Asia Tenggara?