Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Satria Tama, Blunder lalu Dicaci dan Motivasi Bangkit untuk Pembuktian Diri

By Muhammad Robbani - Minggu, 3 September 2017 | 17:51 WIB
Kiper timnas Indonesia, Satria Tama. (MUHAMMAD ROBBANI/SUPERBALL.ID)

Kiper Timnas U-22 Indonesia, Satria Tama Hardiyanto akan selalu diingat pecinta sepak bola Tanah Air atas penampilan gemilangnya di SEA Games 2017.

Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, seolah menjadi titik balik Satria Tama untuk membuktikan kualitasnya sebagai kiper tangguh.


Sebelumnya, pemuda 20 tahun ini tak pernah diperhitungkan sebagai kiper tangguh, terutama setelah melakukan blunder saat membela timnas U-19 Indonesia asuhan Eduard Tjong.

Saat itu, skuat Indonesia melawan Myanmar di Piala AFF U-19 edisi 2016.

Baca juga: Rekor Tak Pernah Kalah Perseru di Markasnya, Marora, Dipatahkan Bek Berusia 19 Tahun


Kiper asal klub Liga 1, Persegres Gresik United itu mengaku banyak cacian dan hinaan yang dialamatkan kepadanya seusai blunder di laga itu.


Meski begitu, kesempatan masih menyertainya saat namanya masuk dalam pemain yang dipanggil untuk mengisi skuad timnas U-22 Indonesia untuk SEA Games 2017.


Ekspresi kiper timnas u-22 Indonesia, Satria Tama, saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya jelang laga semifinal SEA Games 2017 kontra Malaysia di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia pada Sabtu (26/8/2017).(HERKA YANIS/BOLASPORT.COM)


Pada tiga laga awal fase Grup B SEA Games 2017, Satria Tama duduk di bangku cadangan.

Karena, pelatih Luis Milla lebih mempercayai Kurniawan Kartika Ajie sebagai kiper utama.


Baru di laga ketiga saat menghadapi Timor Leste, Tama diturunkan setelah Kartika Ajie ditandu keluar lapangan akibat cedera pada laga di Stadion MP Selayang, Selangor.


Selanjutnya saat menghadapi Vietnam, Satria Tama bermain lagi dan kali ini jadi starter.

Baca juga: Eks Striker Persija Tampil Memukau, Timnas Hong Kong Pesta Gol

Namun, dia harus ditandu keluar karena mendapat cedera sehingga Kartika Ajie kembali mengambil posisinya.


Saat mendapat kesempatan tampil lagi, Satria Tama selalu menunjukkan penampilan gemilang, terutama saat partai semifinal kontra timnas U-22 Malaysia.


Kegemilanagan Satria Tama membuat namanya naik kelas dan mendapat kesempatan emas saat namanya dipanggil tim senior Indonesia untuk pertandingan uji coba melawan Fiji, Sabtu (2/9/2017).


"Saya sih pada 2016 masuk timnas U-19 sama (pelatih) Eduard Tjong. Lalu pada 2017, saya dipanggil seleksi dan TC timnas U-22. Sekarang, saya dikasih kesempatan sama pasukan senior," kata Satria Tama saat ditemui di Hotel Aston, Kota Bekasi, Jumat (1/9/2017).

 

Jam terus berputar, hari pun akan berganti.. trus lakukan hal yg baik, dan tinggikan rasa syukur mu..

A post shared by Satria Tama Hardiyanto (@satriatama23) on

"Sama timnas U-19, saya punya pengalaman buruk waktu melakukan blunder lawan Myanmar. Saya banyak dicaci, banyak dihina, tetapi itu enggak masalah."


Tak ingin terus terpuruk, Satria Tama termotivasi dari sejumlah komentar para pengkritiknya.

Dia pun ingin membuktikan sebagai kiper tangguh dengan melakukan kerja keras. Satria Tama menambah porsi latihan sendiri untuk menutupi kekurangannya.


"Buat pribadi, semua itu saya arahkan ke hal positif. Semua itu buat motivasi saya dan harus ditunjukkan, besok, tahun depan, atau selanjutnya," tutur Satria Tama.

Baca juga: Dipantau Selama SEA Games 2017, Tujuh Pemain Indonesia Berpeluang ke Liga Malaysia

"Motivasi itu selalu saya gunakan. Makanya, saya selesai gabung timnas U-19, menambah porsi latihan sendiri. Itu yang membuat saya lebih baik," ucapnya.

Menurut Satria Tama, titik balik untuk momen pembuktian saat dia merasakan masih diragukan.

"Saya kan selalu diragukan dan itu membuat motivasi untuk jauh lebih baik meningkat. Saya hanya mau membuktikan saja," ujarnya menambahkan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P