Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sukses tim itu memulihkan kehidupan masyarakat Maluku yang terbelah akibat konflik sosial pada 2000-an.
“Keberhasilan Sani mengubah cara pandang masyarakat dalam melihat perbedaan agama, suku dan ras,” kata Menpora lagi.
(Baca Juga: Butuh 17 Bulan bagi Barcelona untuk Bukukan Catatan Ini)
Menpora juga menyebut ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang berbeda suku dan agama.
Namun, tidak ada masalah dengan perbedaan itu. Dan, mereka pun meraih prestasi, puncaknya merebut emas di Olimpiade Rio.
“Semua tahu pasangan itu representasi Bhinneka Tunggal Ika dengan beda etnis dan agama," ucap Menpora.
"Melalui olahraga, mereka disatukan dan berhasil mengharumkan nama Indonesia,” ujarnya.
Perayaan ke-34 Haornas memang kental bernuansa kebinekaan.
Mereka yang tampil dengan menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.