Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Indonesia Berpeluang Salip China dalam Perolehan Gelar Superseries, Ini Prediksinya

By Aditya Fahmi Nurwahid - Selasa, 26 September 2017 | 11:20 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, meluapkan kegembiraan saat memenangi laga final Jepang Terbuka 2017, di Tokyo Metropolitano Gymnasium, Minggu (24/9/2017). (BADMINTON INDONESIA)

Persaingan antar-negara dalam memperoleh gelar superseries di tahun 2017 terlihat cukup ketat hingga gelaran Jepang Terbuka yang usai pada Minggu (24/9/2017).

Sejak 2014-2016, China tampil mendominasi dengan mengumpulkan cukup banyak gelar dalam satu tahun.

Pada tahun 2016 misalnya, China berhasil mencuri 33 gelar dari 13 turnamen superseries, superseries premier, hingga gelaran final superseries.

Pada posisi kedua, Korea kalah telak dengan hanya mengumpukan 7 gelar sepanjang tahun.

(Baca Juga: Raihan Indonesia di 7 Gelaran Superseries 2017 Jadi yang Terbaik dalam 4 Tahun Terakhir, Ini Buktinya!)


Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, berpose di podium juara Korea Terbuka 2017 setelah mengalahkan Wang Yilyu/Huang Doping, 21-17, 21-18, di SK Handball Stadium, Minggu (17/9/2017).(BADMINTON INDONESIA)

Namun, di tahun 2017, raihan gelar superseries terlihat cukup ketat, terutama diantara beberapa negara.

China masih berada di puncak dengan 10 gelar juara dalam delapan turnamen superseries yang telah digelar.

Namun, Indonesia dan Jepang menempel di posisi kedua perolehan dengan raihan 7 gelar di delapan turnamen.

Denmark dan India pun mencatatkan hasil yang cukup baik dengan sama-sama mengumpulkan 5 gelar juara superseries.

(Baca Juga: Di Antara Gelaran BWF World Superseries Premier, Indonesia Berikan Hadiah Terbesar!)


Pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin (kiri), berpose dengan He Bingjiao (China) setelah memastikan diri menjadi juara turnamen Jepang Terbuka 2017. Marin mengalahkan He dengan skor 23-21, 21-12.(TORU YAMANAKA/AFP PHOTO)

Indonesia masih berpeluang untuk menambah gelar superseries, bahkan bisa menyalip China pada tahun 2017.

Mengingat, Indonesia memiliki sejarah bagus pada empat gelaran superseries tersisa dan ajang final superseries di Dubai.

Indonesia punya target tinggi setelah tanpa gelar di dua seri Eropa, Denmark Terbuka dan Prancis Terbuka, sejak tahun 2015.

Performa apik Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang lolos dua final pada gelaran superseries di bulan september bisa jadi motivasi tersendiri saat tur Eropa.

(Baca Juga: Final Japan Open 2017 - Puasa Gelar 5 Bulan, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Kibarkan Merah Putih di Tokyo)


Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon (kanan) dan Kevin Sanjaya Sukamulyo, berpose setelah menjuarai turnamen Jepang Terbuka 2017, di Tokyo Metropolitano Gymnasium, Minggu (24/9/2017).(BADMINTON INDONESIA)

Belum lagi, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kemungkinan melakukan comeback di turnamen yang sama setelah menjadi juara dunia.

Indonesia juga berpeluang mempertahankan gelar juara di China Terbuka dan Hong Kong Terbuka yang digelar pada November 2017.

Kesempatan ini semakin lebar ditambah dengan patahnya dominasi China di Superseries yang hanya mendapat satu-dua gelar sejak All England 2017.

Tim ENG IND MAS SIN INA AUS KOR JPN Total
China 1 1 2 1 2 1 1 1 10
Indonesia 1 1 1   1   2 1 7
Jepang   1 1   1 3   1 7
Denmark   1   2     1 1 5
India   1   1 1 1 1   5

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P