Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kendati demikian, awak media dan penonton pun tak lupa dihitung, sebab kondom yang disediakan pun ditujukan bagi mereka.
"Fasilitas" ini seolah hendak mengingatkan kita pada ungkapan mantan perenang AS Dara Torres yang pernah berkomentar tentang hal ini di tahun 2012.
"Apa yang terjadi di perkampungan atlet, hanya akan tinggal di perkampungan itu," kata Torres kala itu.
Dikutip BolaSport.com dari Kompas, berikut adalah sejarah kondom sepanjang Olimpiade.
Olimpiade musim panas 1988: untuk pertama kalinya pendistribusian kondom di publikasikan ketika ajang ini digelar di Seoul, Korea Selatan. Saat itu isu yang mengemuka adalah bagaimana menghambat penyebaran virus HIV.
Olimpiade musim dingin 1994: Panitia penyelenggara mendistribusikan kondom secara gratis kepada atlet, wartawan, dan para pesohor sebagai bagian dari kampanye AIDS. Kala itu Olimpiade digelar di Lillehammer, Norwegia.
Olimpiade musim panas 2000: Penyelenggara Olimpiade dilaporkan menyediakan 90.000 kondom untuk atlet yang berlaga diSydney, Australia.
(Baca Juga: Sempat Dikira Punya Tato Besar di Paha, Ini Penjelasan Atlet Putri Amerika Serikat)
Olimpiade musim dingin 2010: The British Columbia Center for Disease Control mendistribusikan sekitar 100.000 kondom untuk atlet dan official saat berlaga di Vancouver.
Olimpiade musim panas 2016: Pada ajang terakhir Olimpiade yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, penyelenggara mengalokasikan sekitar 450.000 kondim untuk atlet. Artinya, setiap atlet bisa menerima 42 kondom.
Namun, jumlah peserta, cabang olahraga, dan lamanya pelaksanaan Olimpiade di Rio de Janeiro lebih banyak dal lebih lama jika dibandingkan dengan Olimpiade di Pyeongchang. (Glori K. Wadrianto)