Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini yang Dilakukan Lee Chong Wei Saat Mendapat Tawaran untuk Melakukan Pengaturan Skor Pertandingan

By Susi Lestari - Rabu, 21 Februari 2018 | 11:08 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei, melakukan selebrasi setelah menang atas Chen Long (China) pada final Hong Kong Terbuka di Hong Kong Coliseum, Minggu (26/11/2017). (ISAAC LAWRENCE/AFP PHOTO)

Publik Malaysia tengah digegerkan oleh dua pemain bulu tangkisnya terlibat kasus pengaturan skor pertandingan (match fixing).

Kasus ini mulai merebak pekan lalu dan tengah diselidiki oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF).

Santernya berita tentang pengaturan skor pertandingan membuat banyak pihak angkat bicara, salah satunya pemain tunggal putra nomor dua dunia dari Malaysia, Lee Chong Wei.

(Baca Juga: Ini Jumlah Uang yang Diterima Jika Melakukan Pengaturan Skor Pertandingan Bulu Tangkis)

Lee yang pekan lalu dihebohkan juga dengan isu miring terlibat dalam sebuah video porno mengungkapkan bahwa dia pernah menerima ajakan dari seorang bandar judi untuk melakukan pengaturan skor.

Ajakan tersebut, segera ditepis oleh pemain berusia 35 tahun itu.

Lee mengatakan bahwa dia tidak tertarik dengan tawaran tersebut karena dia bermain bulu tangkis bukan untuk uang, akan tetapi untuk memberikan kebanggaan bagi negaranya, Malaysia.

"Seseorang pernah menawari saya untuk melakukan pengaturan skor, tetapi bagi saya uang bukanlah segalanya," kata Lee dikutip BolaSport.com dari Badminton Planet.

(Baca Juga: Ini Komentar BWF Terkait Masalah 2 Pemain Malaysia yang Terlibat Pengaturan Skor Pertandingan)

"yang paling penting adalah bermain untuk kehormatan negara," lanjut Lee pada sebuah wawancara hari Selasa (20/2/2018).

Saat ini, dua pemain bulu tangkis Malaysia yang belum diketahui identitasnya tengah mempersiapkan diri untuk menjalani sidang pertanggung jawaban.

Persidangan akan digelar BWF di Singapura, 26-27 Februari 2018.

Isu ini bukan yang pertama kali terjadi di Malaysia. 

Sebelumnya, pada tahun 2014, Malaysia juga pernah digegerkan dengan kasus serupa.

Saat itu, dua pemain Denmark, Hans-Kristian Vittinghus dan Kim Astrup Sorensen mengklaim bahwa seorang bandar Malaysia telah mendekati mereka untuk melakukan pengaturan skor selama Jepang Open 2014.

Hal tersebut segera dilaporkan Vittinghus dan Sorensen ke BWF.

Selanjutnya, BWF melaporkannya ke kepolisian Malaysia dan kasus tersebut akhirnya diselidiki oleh Komisi Malaysia Anti Korupsi (MACC).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P