Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jadadish Chandra menceritakan jalannya sidang kasus dua pemain Malaysia yang diduga terlibat dalam pengaturan skor pertandingan di Hotel Jen Tanglin, Singapura, Senin (26/2/2018).
Di hari pertama, media tidak diizinkan untuk mengikuti persidangan, namun Jadadish yang menjadi wakil dari Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) diperkenankan untuk mengikuti sidang secara keseluruhan.
Menurut Jadadish, ada satu penyidik dari BWF yang hadir pada persidangan hari pertama.
Sidang hari pertama pun diisi oleh pemaparan bukti dari penyidik.
(Baca Juga: Terungkap, 2 Pebulu Tangkis Malaysia yang Lakukan Pengaturan Skor)
Berdasarkan temuan penyidik, diketahui kedua tersangka terlibat dalam pengaturan skor sejak 2013 hingga 2016.
Enam tuduhan beserta satu pelanggaran yang dilakukan di turnamen Grand Prix Korea ditujukan kepada kedua tersangka.
Jadadish kemudian menceritakan jalannya sidang baik dari panel maupun kedua tersangka.
"Panel BWF sangat independen dan sangat adil. Saya berharap keadailan akan menang," kata Jadadish dilansir BolaSport.com dari Badminton Planet.
"Pemain juga sangat kooperatif," lanjut Jadadish.
Di hari pertama, Jadadish mengatakan kedua pemain tidak memberikan pernyataan apapun.
"Para pemain tidak memberikan pernyataan apapun pada sesi hari pertama. Di hari kedua, akan dilakukan pembelaan. Pengacara akan mewakili para pemain," tutur Jadadish.
(Baca Juga: Musuh Bebuyutan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Akhirnya Pecah Telur di Swiss Open 2018)
Setelah menggelar sidang selama dua hari, BWF akan memberikan keputusan akhir pada kedua pemain.
Jika terbukti bersalah, kedua pemain akan dilarang bermain bulu tangkis secara profesional lagi dalam kurun waktu seumur hidup.
Sementara itu, sidang hari kedua akan digelar pada Selasa (27/2/2018) mulai pukul 10.00 waktu Singapura.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on