Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kedua, beberapa pemain kelas dunia, bisa sampai kena fault servisnya lebih dari lima kali. Pasti ini ada yang salah," ujar Budiharto seperti dilansir BolaSport.com dari Badmintonindonesia.
Budiharto mengatakan bahwa tindakan yang diambil tim Indonesia juga didukung oleh negara lain.
"Mereka juga mengalami hal yang sama. Ini sekadar masukan, sudah lewat di German Open ya sudah karena tidak bisa diulang. Jadi, ini antisipasi untuk All England, jangan sampai merugikan pemain," tutur Budiharto.
"Ada usulan dari beberapa negara untuk menggunakan teknologi, misalnya sinar infra merah, supaya menghindari faktor bias. Masukan ini ditampung oleh penyelenggara turnamen dan akan dijadikan bahan briefing di turnamen ini," ujar Budiharto.
Berdasarkan catatan tim ofisial, pemain-pemain Indonesia banyak yang dinyatakan gagal melakukan servis selama bertanding pada German Open 2018.
Rizki Amelia Pradipta mengalami 11 kali fault pada babak pertama dan dua kali fault pada babak kedua.
Gloria Emanuelle Widjaja servisnya dinyatakan terlalu tinggi sebanyak enam kali saat bertanding pada babak pertama, sedangkan pemain ganda putri Anggia Shitta Awanda sebanyak dua kali pada babak kedua.
(Baca juga: All England Open 2018 - Pelatih Lee Chong Wei Khawatirkan Aturan Servis Baru dari BWF)
Pemain tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting juga mengatakan bahwa sebanyak lima kali servisnya dinyatakan fault selama bertanding pada German Open.
Pasangan Juara Dunia 2013 dan 2015, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pun mengalami hal serupa.