Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kekerasan dan perundungan antar teman adalah sejumlah isu yang dihadapi anak-anak muda di Indonesia.
Lebih dari satu dari lima anak berusia 13-15 tahun telah mengalami perundungan, total sekitar 18 juta anak dan satu dari tiga anak mengalami serangan fisik di sekolah.
(Baca juga: Wali Kota Semarang Ungkap Kunjungan David Beckham Turut Mendukung Program Semarang Hebat)
Kekerasan ini meningkatkan risiko kesehatan mental yang buruk di antara anak-anak dan menjadi salah satu penyebab putus sekolah.
Beckham melihat langsung bagaimana sekolah di Indonesia melakukan pendekatan yang berpusat pada siswa dengan melibatkan tidak hanya anak-anak yang pernah mengalami perundungan, tetapi juga anak-anak yang pernah melakukan perundungan.
Berdasarkan skema ini, sebuah kelompok yang anggotanya dipilih oleh sesama teman dilatih mengenai isu-isu tentang perundungan dan belajar untuk menciptakan lingkungan positif, sedangkan guru-guru belajar untuk menggunakan disiplin positif untuk memastikan kelas tetap bebas dari kekerasan.
Beckham mengetahui bahwa program-program pencegahan perundungan di Indonesia telah memberikan manfaat bagi 7.000 anak, dengan hasil yang mengindikasikan bahwa perundungan berkurang hampir 30 persen di program-program percontohan awal.
“Hal yang paling menyentuh saya ketika saya mengunjungi anak-anak di seluruh dunia adalah potensi yang terdapat pada setiap anak,” kata Beckham.
“Potensi di setiap kelas, di setiap lapangan bermain dan di setiap rumah. Saya merasa sangat bangga melihat bagaimana 7 Fund saya membantu UNICEF mengatasi perundungan dan kekerasan di sekolah-sekolah di Indonesia, dan pada akhirnya membantu menjaga agar anak-anak, terutama anak perempuan, aman di sekolah mereka sehingga mereka bisa melanjutkan pendidikan dan mewujudkan masa depan yang lebih baik.” katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ini Sosok Sripun Siswi SMP di Semarang yang Dibanggakan David Beckham.