Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kendala Komunikasi Diakui Pelatih Jadi Biang Mentoknya Prestasi Ganda Putri

By Diya Farida Purnawangsuni - Senin, 23 April 2018 | 18:57 WIB
Pelatih ganda putri nasional, Eng Hian (tengah), menerima penghargaan Candra Wijaya International Badminton Center, di kawasan Tangerang Selatan, Selasa (19/12/2017). (ANDREAS LUKAS ALTOBELI/KOMPAS.COM)

Khusus bagi Anggia/Ketut, pencapaian di Thailand tidak cukup untuk menyelamatkan mereka dari jurang "perceraian".

Dianggap tidak konsisten, Eng Hian memisahkan Anggia/Ketut dan menandemkan mereka dengan pemain ganda putri lainnya.


Ganda putri Indonesia, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, saat berhadapan dengan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang) pada babak 16 besar All England Open 2018 di Arena Birmingham, Birmingham, Kamis (15/3/2018).(BADMINTON INDONESIA)

Sementara itu, pasangan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta yang belum menyumbang gelar apapun pada 2018 dipertahankan karena dinilai lebih konsisten dibanding Anggia/Ketut.

Dari lima turnamen yang diikuti, Della/Rizki mampu menembus perempat final tiga kali dan melangkah ke babak kedua sebanyak dua kali.

Adapun, Anggia/Ketut pasca-menjadi runner-up Thailand Masters 2018 hanya bisa mencatat hasil babak kedua sebanyak tiga kali pada Malaysia Masters, German Open, dan All England Open.

Pada turnamen yang digelar di negeri sendiri, Indonesia Masters 2018, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani malah gagal melewati babak kesatu.

"Hal itu terjadi karena komitmen dari mereka untuk menjadi juara belum maksimal," kata Eng Hian.

Baca juga: Bulu Tangkis Resmi Dijadikan Sebagai Media untuk Ciptakan Perdamaian

Berikut catatan prestasi tim ganda putri sepanjang 2018.