Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Zulfadli Zukiffli: Saya adalah Korban

By Delia Mustikasari - Sabtu, 5 Mei 2018 | 14:33 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Zulfadli Zulkifli. (BERITA HARIAN)

Atas vonis hukuman tersebut, Zulfadli berencana mengajukan banding.

"Saya tidak punya uang untuk membayar denda. Saya memohon kepada Kementerian Olahraga dan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) untuk membantu saya dan menghentikan penindasan ini oleh BWF," ujar Zulfadli.

Zulfadli mengatakan bahwa BWF tidak memberi hukuman yang adil baginya.

"Saya diminta untuk menghadiri wawancara pada 2016, tetapi saya diinterogasi oleh seorang polisi berpengalaman dari Scotland Yard," kata Zulfadli.

"Sulit bagi saya untuk memahami aksen Skotlandianya karena bahasa Inggris saya tidak begitu bagus. Penerjemah yang membantu saya tidak dapat menyampaikan pesan dengan jelas," ucap Zulfadli. 

Dalam kesempatan tersebut Zulfadli mengakui bahwa dia dipaksa menyerahkan telepon selular (ponsel) saat menjalani wawancara pertama dengan BWF.

"Mereka memiliki gadget ini di mana semua pesan saya dari ponsel diunduh. Saya kehilangan sebagian besar data saya karena pesan-pesan itu diambil sejak lima tahun lalu dan saya tidak dapat mengingat sebagian besar isinya," aku Zulfadli.

(Baca juga: China Kirim Kekuatan Terbaik pada Piala Thomas-Uber 2018

"Semua percakapan saya di ponsel, dalam bahasa Malaysia, tetapi mereka menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Mereka memilih pesan yang hanya memiliki beberapa kata kunci. Itu diambil di luar konteks."

Ketika ditanya tentang pembicaraan tentang transfer uang dan kalah dalam pertandingan, Zulfadli menjelaskan bahwa Tan dan dia disponsori oleh Apacs.