Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kartun tersebut menggambarkan seorang pemilik budak kulit putih memukul budak hitamnya dan meminta orang tersebut berdoa kepada Yesus.
Pesan yang ditangkap Ali saat itu adalah Kristen merupakan agama yang dipaksakan oleh orang kulit putih pada budaknya.
"Saya suka kartun itu, kartun itu memberikan sesuatu untuk saya dan masuk akal," ucap Ali.
Setelah memenangkan kejuaraan kelas berat, Ali mengumumkan secara terbuka perihal agamanya pada tahun 1964.
(Baca Juga : Pebalap Renault Ini Beberkan Alasannya Kehilangan 2 Posisi pada GP Monaco)
"Saya percaya kepada Allah dan dengan damai," ucap Ali.
"Saya bukan lagi orang Kristen. Saya tahu ke mana saya pergi dan saya tahu yang sebenarnya. Saya tidak harus menjadi apa yang Anda inginkan. Saya bebas menjadi apa yang saya inginkan," kata Ali.
Setelah menyatakan hal tersebut, Ali pun terus mendalami agama Islam serta mengeksplorasi pandangan agamanya.
Bahkan sebagai mualaf, Ali pun tidak malu untuk selalu bertanya kepada orang yang lebih tahu.