Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

2.500 Personel Gabungan TNI-Polri Akan Amankan Test Event Asian Para Games 2018

By Delia Mustikasari - Kamis, 7 Juni 2018 | 17:29 WIB
Ketua Umum Inapgoc Raja Sapta Oktohari (kanan) menghadiri Rapat Koordinasi Teknis Sistem Pengamanan Games Security Asian Para Games 2018 dengan unit kesatuan pengamanan beserta jajarannya untuk menyamakan persepsi dan pandangan tentang pola pengamanan pada pelaksanaan Indonesia 2018 Asian Para Games di Hotel Sultan, Kamis, (7/6/2018) (INAPGOC)

"Saya yakin semua fasilitas bisa disediakan. Untuk angkutan saja, kami sudah siapkan 80 bus khusus untuk atlet disabilitas," ucap Okto.

Sebelum Test Event Asian Para Games 2018, Inapgoc akan melakukan simulasi pada 19 dan 23 Juni 2018. Tujuannya, agar pelaksanaan test
event bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

Menyangkut masalah penonton, kata Okto, Inapgoc akan merangkul pihak Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) DKI Jakarta agar pelajar tidak
diliburkan saat Asian Para Games 2018.

(Baca juga: Lee Chong Wei Lebih Utamakan Persiapan daripada Pikirkan Calon Lawan pada Malaysia Open 2018)

"Inapgoc akan meminta Depdiknas DKI Jakarta mengarahkan pelajar untuk datang bukan hanya menyaksikan pertandingan, tetapi bisa mengikuti berbagai
kegiatan ekstra kulikuler di sekitar Komplek Gelora Bung Karno," ujarnya.

Sebelumnya, Deputi I Inapgoc, Taufik Yudi mengatakan bahwa ada 408 atlet dari 13 negara yang akan ambil bagian pada test event Asian Para Games 2018 yang mempertandingkan lima cabang olahraga.

Lima cabang tersebut ialah tenis meja, basket kursi roda, para atletik, bulu tangkis, serta para swimming.

"Mereka bukan hanya memperebutkan 222 medali, tapi juga tiket menuju Paralympics Games karena ada beberapa cabang yang akan jadi babak kualifikasi Paralympics," katanya.

Dari lima cabang olahraga tersebut, para atletik, bulutangkis, paraswimming, dan basket kursi roda akan masuk dalan kategori test event.

Adapun tenis meja masuk dalam kategori sanction yakni event tersebut diakui oleh federasi internasional sebagai babak kualifikasi untuk APG atau Paralympics.