Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dapat Kuota Lifter Terbatas pada Olimpiade Tokyo 2020, Kazakstan Ajukan Banding

By Delia Mustikasari - Sabtu, 9 Juni 2018 | 17:58 WIB
Sejarah angkat besi (Olympic.org)

Kazakstan telah membuat negara pesaing dalam cabang olahraga angkat besi geram setelah mereka mengajukan banding kepada pengadilan arbitrase olahraga (CAS) atas sistem kualifikasi Olimpiade yang baru.

Berdasarkan aturan kualifikasi Olimpiade terbaru, negara yang punya catatan bersih dari kasus doping dapat mengirim delapan atlet ke Olimpiade Tokyo 2020.

Adapun Kazakstan hanya dapat mengirim maksimal dua lifter (1 putra dan 1 putri) karena para lifternya sering melakukan kecurangan.

Kazakstan merupakan negara yang memegang rekor terburuk penggunaan doping pada cabang olahraga angkat besi

Dalam 10 tahun terakhir, atlet angkat besi Kazakstan telah diuji positif menggunakan doping sebanyak 36 kali baik dalam ajang Olimpiade maupun di luar kompetisi.

Ilya Ilyin adalah nama yang paling menonjol di antara delapan lifter Kazakstan yang didiskualifikasi setelah Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) menguji ulang sampel urine dari Olimpiade 2008 dan 2012.

Akibatnya, Kazakstan kehilangan lima keping medali emas. Dua dari medali emas tersebut dimenangkan oleh Ilyin, ditambah medali perak dan perunggu.

Kazakstan adalah satu dari sembilan negara yang menjalani skorsing selama satu tahun dari Federasi Angkat Besi Internasional (International Weightlifting Federation/IWF) untuk berbagai kasus pelanggaran doping.

Tidak ada negara di dunia yang memiliki banyak kasus positif doping sejak 2008.