Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Adalah Rohullah Nikpai yang meraih perunggu taekwondo di kelas 58 kg putra pada Olimpiade Beijing 2008 dan perunggu di kelas 68 kg putra di Olimpiade London 2012.
Pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Afghanistan menurunkan 47 atlet dari 6 cabang, yakni atletik, bulu tangkis, tinju, kriket, sepak bola, dan voli.
Kala itu, mereka membawa pulang satu perak dari kriket dan satu perunggu dari taekwondo kelas 63 kg putra melalui Ahmad Roman Abasi.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Kriket memang menjadi salah satu kekuatan Afghanistan.
Cabang ini sangat populer, yakni dimainkan dan selalu dinantikan di layar kaca oleh penduduk negara yang pernah dilarang tampil di Olimpiade 2000 oleh IOC karena peraturan soal olahraga di era Taliban.
Afghanistan menjadi juara 4 kali Asian Cricket Council Twenty20 Cup pada 2007, 2009, 2011, dan 2013.
Mereka juga meraih perak Asian Games 2010 dan 2014, serta lolos kualifikasi OCC World Twenty. Namun, kriket tak digelar di Asian Games 2018.
Sepak bola, basket, taekwondo, tinju, catur, atletik, rugbi, boling, dan mixed martial arts (MMA) juga termasuk cabang-cabang yang populer di Afghanistan.
Siyar Bahadurzada adalah petarung MMA asal Afghanistan yang turun di UFC (Ultimate Fighting Championship).
Meskipun begitu, olahraga masih terus dikembangkan di negara yang pernah mengalami Perang Soviet-Afghan pada akhir 1970-an hingga akhir 1980-an ini.
"Kami akan berjuang untuk menyediakan segala fasilitas demi memajukan olahraga di negeri ini," ucap Hafeez Wali Rahimi, Presiden ANOC, seperti dilansir Inside The Games Biz.