Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada akhirnya, challenge yang diminta duo Mads gagal membuahkan hasil karena shuttlecock yang dilepas Marcus/Kevin jatuh tepat di garis lapangan paling belakang.
Herry mengatakan bahwa semua pasangan ganda putra dunia saat ini ingin mengalahkan mereka. Karena itu, mereka mencari cara menaklukkan Marcus/Kevin.
"Marcus/Kevin punya kecepatan dan skill yang baik. Jadi, lawan mencari solusi untuk mengalahkan mereka dengan memancing emosi," ujar Herry.
"Soal jempol terbalik, saya sudah kasih nasihat dan Kevin menerimanya. Kejadian itu di luar prediksi dia. Kevin kan masih muda. Tetapi, sejauh ini sudah oke tidak ada masalah. Mereka sudah terima dan saya berharap ke depan, bisa lebih baik. Hal itu bisa dibuktikan pada semifinal dan final."
(Baca juga: Tontowi Ahmad Terima Rencana Liliyana Natsir Gantung Raket)
Menurut Herry, tensi permainan tinggi dengan wakil Asia tidak seperti saat menghadapi Denmark.
"Kalau bermain dengan pemain Asia seperti Jepang dan China tidak masalah. Denmark saya lihat saat melawan pemain Asia itu kadang-kadang suka mengintimidasi dari ucapan," kata Herry.
"Selama ini, sebelum bermasalah dengan Kevin. Mereka sering menggoda karena Kevin lebih muda dan lebih mudah dipancing emosinya untuk merusak konsentrasi. Tapi, itu mungkin salah satu strategi mereka. Saya sudah bicara banyak dengan Marcus/Kevin supaya lebih tenang dan mengontrol diri."
Marcus/Kevin akhirnya keluar sebagai pemenang Indonesia Open 2018 setelah menumbangkan wakil Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko, dengan skor 21-13, 21-16.