Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada perlombaan tersebut, Zohri bersaing ketat dengan ketujuh sprinter lainnya, di mana semua atlet berhasil mencatatkan waktu 10 detik dalam perlombaan ini.
Namun, Zohri berhasil unggul atas dua sprinter Amerika Serikat. Catatan waktu Zohri 10,18 detik, sementara kedua atlet asal Amerika Serikat yang berada di posisi kedua dan ketiga sama-sama mencatatkan 10,22 detik.
"Saya sangat senang dengan catatan waktu dan rekor nasional junior yang saya miliki," ujar Zohri dalam situs resmi Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF).
"Sekarang saya akan mempersiapkan diri untuk Asian Games 2018 pada bulan depan. Saya sangat bangga, ini merupakan pengalaman luar biasa dan sesuatu yang besar untuk karier saya," lanjutnya.
5. Hidup sebagai anak yatim piatu dan tak bisa membeli sepatu
Zohri rupanya kini menjadi yatim piatu.
Keadaan itu membuat dirinya malah semakin kuat.
(Baca juga: Egy Maulana Vikri Sedih Tak Bisa Beri Kado Kemenangan Indonesia kepada Sang Adik yang Berulang Tahun)
Salah satu keluarag Zohri, Fatimah bercucuran air mata mengenang Zohri yang telah yatim piatu.
Dia menangis ketika menceritakan betapa sulitnya keponakannya itu mendapatkan uang membeli sepatu. “Karena tak mau merepotkan kami, dia memilih tak pakai sepatu sekolah SMP, banyak yang mau belikan. Tapi dia keras, selalu menolak, dasar Badoq,” katanya. Fatimah juga menuturkan bahwa saat duduk di bangku SMP, Badoq alias Zohri kerap malas pergi ke sekolah.