Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kita tahu risiko dan urgensi diri sendiri. Balik lagi, sanggup atau enggak. Diri kita sendiri yang tahu," ujar Adis dikutip BolaSport.com dari laman Kompas.
Kedua, konsultasi dengan ahli gizi atau dokter karena ketersediaan makanan akan cenderung lebih sulit.
(Baca juga: Adil Rami, Tentang Jimat Timnas Prancis dan Janji Duel dengan Atlet Judo)
Ketiga, menjaga kecukupan gizi terlebih dahulu karena banyak masyarakat Indonesia yang masih belum menerapkan gizi seimbang dalam setiap kali makan.
"Beralih dulu dari daging merah ke daging putih, kemudian menjadi lacto ovo, bertahap. Itu pun jalannya panjang dan tidak bisa hanya 1-2 bulan saja," pungkas Aldis.
(Baca juga: Tiba di Kampung Halaman, Timnas Prancis Disambut Meriah bagai Penguasa)
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on