Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Peralatan Lomba Datang Terlambat, Tim Senam Tidak Mau Keduluan Negara Lain saat Asian Games 2018

By Yakub Pryatama - Jumat, 20 Juli 2018 | 20:10 WIB
Atlet senam Linda

Tersisa waktu kurang dari 30 hari lagi bagi tim senam Indonesia mempersiapkan pasukannya agar tampil apik pada Asian Games (AG) 2018 yang digelar di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September.

Tim senam artistik Indonesia saat ini pun tengah menjalani training camp di Moskow, Rusia, sejak Juni.

Selain berlatih di Rusia, pesenam andalan Indonesia, Rifda Irfanaluthfi juga mengikuti Seri Kejuaraan Dunia Federasi Senam Internasional (FIG) 2018 yang digelar di Mersin, Turki, 6-8 Juli.

Rifda bertanding dengan keadaan didera cedera lutut yang didapat setelah salah mendarat di babak kualifikasi nomor kuda-kuda lompat.

Meski tak fit, Rifda masih mampu meraih satu perunggu di nomor senam lantai.

"Rifda terkena cedera karena salah landing. Ia sedang difokuskan untuk terapi dan pelan-pelan berlatih kembali," tutur Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Senam Indonesia (Persani), Dian Arifin, kepada Bolasport.

Perkembangan signifikan performa atlet tak hanya ditunjukkan oleh Rifda. Salah satu pesenam putra, Agus Adi Prayoko, juga telah disiapkan untuk mengikuti nomor kuda-kuda lompat. Dian yakin kemampuan dan pengalaman Agus bisa menguntungkan untuk tim senam Indonesia.

"Saya yakin Agus dkk. akan bisa saling melengkapi nomor masing-masing satu dengan lainnya," tutur Dian.

(Baca juga: Rival Sean Gelael Dipecat karena Tabrak Rekan Setim dan Main 'Hape' saat Balapan)

Dian mengaku gerakan-gerakan baru yang diberikan pelatih selama di Rusia sudah tak ada kendala signifikan.

Namun, tim pelatih artistik berharap anak asuhnya bisa mendapatkan servis dari terapis dan massage saat di Indonesia. Karena saat di Rusia, tim senam artistik sempat kesulitan mendapatkan terapis untuk Muthia Nur Cahya dkk.

"Sekarang mereka harus fokus mematangkan gerakan hingga jadwal kembali ke Indonesia pada 9 Agustus mendatang," ujar Dian.

Tak hanya itu, Dian menuturkan saat pulang ke Tanah Air, tim senam artistik Indonesia ingin mencoba alat baru yang masih belum datang.

Apalagi, Persani harus waswas mengingat tim senam Jepang yang ingin datang lebih awal ke Indonesia, yakni pada 13 Agustus.

"Kami masih belum tahu alat-alat lomba datangnya kapan. Kami berharap secepatnya alat datang karena mencoba alat terlebih dahulu adalah hal penting untuk atlet," ujar Dian.

"Kita tuan rumah, jangan sampai mereka datang duluan dan mencoba alat terlebih dahulu," ucap Dian.

(Baca Juga: Asian Games 2018 - Atlet BMX Indonesia Bawa Bekal Positif dari Banyuwangi dan Belgia)

Rencananya, tim senam artistik Indonesia akan berlatih di Ragunan dengan alat yang didapat dari bantuan Asian Gymnastics Union (AGU) untuk Kejuaraan Asia Senam Artistik Junior 2018.

Untuk disiplin ritmik, Dian melihat kesempatan untuk Indonesia sangat minim untuk bisa berbicara banyak.

"Memang berat, tapi kami lihat potensi kita bagus dengan syarat harus menggunakan pelatih asing dan TC ke Bulgaria," ujar Dian.

Senam ritmik sendiri akan digelar di AG pada 25 Agustus. Dengan sisa waktu yang ada, Dian menginginkan Nabila Evandestiera dkk. bisa berangkat ke Bulgaria.

"Mudah-mudahan bisa berangkat. Kami tinggal menunggu persetujuan dari pihak Bulgaria," ucap Dian.

(Baca Juga: Sama-sama Juara Dunia - Lalu Muhammad Zohri Penuh Puji, Fauzan Terlupakan)

Sementara itu, dari nomor trampolin, uang saku para atlet yang juga belum tiba masih menjadi masalah akut.

Atlet trampolin Indonesia yang terdiri dari, Yudha Triaditya dan Dimas Sindhu Aji Kurnia, belum menerima sedikit pun uang saku, perlengkapan bertanding, dan fasilitas, pasca-sebulan berlatih.

"Kami masih menunggu pihak Kemenpora, jadi belum dapat informasi lebih lanjut terkait Kemenpora bisa membantu atau tidak," tutur Dian.

Khusus untuk Yudha yang memilih keluar dari pekerjaan tetapnya dan memilih mengikuti pelatnas AG, dia mendapat bantuan khusus dari KONI Jawa Barat.

Dengan adanya bantuan tersebut, Dian ingin kendala gangguan uang saku yang belum turun bisa cepat diselesaikan oleh pihak pemerintah maupun pembina.

"Trampolin dianggap belum bisa memberikan target di AG. Namun, seharusnya mereka mendapat hak yang sama dengan cabang lain," tutur Dian.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P