Perbedaan Mencolok Antara Gamers dan Atlet eSports

(Baca Juga: Otak Atlet eSports per Menit Jalankan 300 Perintah)

Eddy Lim juga menegaskan pentingnya pendidikan untuk atlet eSports.

"Jadi atlet eSports mengapa harus berhenti sekolah? Belum tentu yang berhenti sekolah akan menjadi juara," kata Eddy Lim.

"Pada usia 27 dan 28 tahun atlet eSports akan turun sehingga harus melanjutkan kehidupan dari bekal sekolah. Oleh karena itu, mereka memerlukan pengetahuan logic kuat supaya bisa juara," ucap Eddy menambahkan.

Menurut Eddy Lim semua yang dipaparkannya adalah nilai-nilai Olympism dalam eSports.

Terkait pengertian Olympism, Pelaksana Tugas (plt) Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia, Helen Sarita, memberikan keterangan.

(Baca Juga: Fauzan, Juara Dunia Karate asal Indonesia, Terinspirasi Jackie Chan dan Bruce Lee)

"Olympism merupakan sebuah falsafah hidup, sebuah cita-cita yang menggabungkan olahraga, budaya, dan pendidikan," ujar dia.

"Olympism juga memiliki nilai-nilai Olimpiade, simbol dan elemen-elemen ikon Olimpiade lainnya," tutur Helen lagi.

Tertarik menjadi atlet eSports, BolaSporter?

 

Ayo Bolasporter, tunjukkan selebrasi terbaik kamu dalam rangka merayakan ulang tahun Bolasport.com dalam bentuk foto atau video yang di upload ke Instagram dengan caption menarik dan #1indonesiaku Ada hadiah voucher belanja @Rp 200.000 untuk 3 selebrasi terbaik! Selebrasimu ditunggu sampai 30 Juli 2018 ya!

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Jul 24, 2018 at 5:12am PDT