Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Sebelum bertanding di perorangan, harus bertanding di beregu dan itu menghabiskan tenaga dan itu yang membuat saya beberapa kali gagal."
Susy tercatat dua kali terhenti di semifinal Kejuaran Dunia yaitu tahun 1991 dan 1995 dan harus puas menyabet medali perunggu.
"Gelar ini adalah gelar yang sangat prestigious (bergengsi) sekali. Tiga yang sangat penting yaitu All England, Olimpiade, dan Kejuaraa Dunia," kata Susy kembali menegaskan betapa berharganya gelar juara dunia.
(Baca Juga: Inilah Wanita Tangguh Indonesia di Asian Games 2018 Cabang Angkat Besi)
Hingga saat ini, belum ada satu pun tunggal putri dunia yang bisa menyamai atau melampaui prestasi Susy di masa emasnya.
Susy memutuskan gantung raket sesaat setelah menikah dengan sesama peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Alan Budi Kusuma, pada 1997.
Saat ini, Susy menjabat sebagai Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan terus memupuk bakat tunggal putri Indonesia agar menyamai atau bahkan mengungguli prestasinya saat masih aktif di lapangan.
Tahun ini, Kejuaraan Dunia 2018 akan berlangsung pada 30 Juli hingga 5 Agustus di Nanjing, China dan diikuti oleh para pebulu tangkis terbaik seantero jagad.