Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bicara Kejuaraan Dunia sektor tunggal putri tentu tidak lepas dari legenda bulu tangkis asal Indonesia bernama Susy Susanti.
Pada era pertengahan 90-an, Susy adalah ratu bulu tangkis dunia yang menguasai berbagai gelar bergengsi.
Susy tercatat sebagai satu-satunya pebulu tangkis putri dunia yang menyabet gelar Olimpiade, All England, dan Kejuaraan Dunia secara beruntun.
"Setelah saya menjadi juara All England. Lalu saya mendapatkan (medali) Olimpiade. Mungkin untuk melengkapi menjadi juara yang sebenarnya di bulu tangkis adalah menjadi juara dunia," ujar Susy seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.
Pada Olimpiade Barcelona 1992, Susy meraih medali emas sektor tunggal putri yang kemudian disusul gelar All England, Maret 1993.
Beberapa bulan kemudian, Susy Susanti menjadi juara dunia tunggal putri di Kejuaraan Dunia yang berlangsung di Birmingham, Inggris, pada Juni 1993.
"Jadi, tiga gelar ini yang biasanya sangat didambakan," kata Susy menjelaskan betapa berharganya gelar All England, Olimpiade, dan Kejuaraan Dunia.
Susy pun menceritakan jerih payah untuk menjadi juara dunia 1993 karena sepanjang karier bulu tangkisnya ia hanya sekali memenangi Kejuaraan Dunia.
"Kalau dulu dua tahun sekali di mana World Championship bersamaan dengan Sudirman. Sangat berat tentunya," kata Susy.
"Sebelum bertanding di perorangan, harus bertanding di beregu dan itu menghabiskan tenaga dan itu yang membuat saya beberapa kali gagal."
Susy tercatat dua kali terhenti di semifinal Kejuaran Dunia yaitu tahun 1991 dan 1995 dan harus puas menyabet medali perunggu.
"Gelar ini adalah gelar yang sangat prestigious (bergengsi) sekali. Tiga yang sangat penting yaitu All England, Olimpiade, dan Kejuaraa Dunia," kata Susy kembali menegaskan betapa berharganya gelar juara dunia.
(Baca Juga: Inilah Wanita Tangguh Indonesia di Asian Games 2018 Cabang Angkat Besi)
Hingga saat ini, belum ada satu pun tunggal putri dunia yang bisa menyamai atau melampaui prestasi Susy di masa emasnya.
Susy memutuskan gantung raket sesaat setelah menikah dengan sesama peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Alan Budi Kusuma, pada 1997.
Saat ini, Susy menjabat sebagai Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan terus memupuk bakat tunggal putri Indonesia agar menyamai atau bahkan mengungguli prestasinya saat masih aktif di lapangan.
Tahun ini, Kejuaraan Dunia 2018 akan berlangsung pada 30 Juli hingga 5 Agustus di Nanjing, China dan diikuti oleh para pebulu tangkis terbaik seantero jagad.