Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
(Baca juga: Klub Malaysia yang Punya Dana Melimpah Akhirnya Mendepak Pelatih Karteker Mereka)
"'Anak ASAD yang muslim salat subuh berjamaah kemudian mengaji. Teman-temannya yang non-muslim menyesuaikan emmpelajari kitab agamanya.," tutur Alwi.
Habib Alwi juga menegaskan bahwa peraturan tersebut merupakan kewajiban yang harus dijalankan.
(Baca juga: Timnas Indonesia Juara Piala AFF U-16, Evan Dimas: Tetap Membumi!)
"Intinya, bangun pagi menjadi kewajiban. Ini belajar karakter," lanjut dia.
Dia juga menambahkan pemilihan anak desa yang dilakukan bukan tanpa alasan.
(Baca juga: Ryuji Utomo Starter dan Main Penuh, Klubnya Pesta Enam Gol di Liga Thailand)
Diakui Habib, kultur anak desa cenderung kuat dan tidak cengeng saat menerima pelajaran.
Meski demikian, dia juga mengakui kultur tersebut ada dalam diri anak kota meski dalam frekuensi yang tidak masif.
(Baca juga: Eks Penyerang Arema FC Cetak Gol, Persipura Kalah dari PS Tira)
"Kuat dalam berbagai hal dan mudah diarahkan, tidak cengeng," tutur Habib Alwi.
"Ini terus terang saja melatar belakangi saya dan Kang Dedi untuk terus apruk-aprukan (menjelajahi) desa. Kita konsisten mencari bibir pemain sepak bola."
(Baca juga: Siap-siap, Timnas U-16 Indonesia Bakal Diguyur Bonus dari PSSI)