Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Membongkar panggung yang luar biasa menopang acara semalam dalam waktu 60 jam untuk dijadikan lapangan atletik," tulis dia lagi.
(Baca juga: Begini Cara Iko Uwais Ajari Bintang Mile 22 Bela Diri)
Perlu diketahui bahwa gunung buatan itu mempunyai beban 600 ton, dan berisi 150 ribu liter air dan juga gas didalammnya.
Selain itu objek buatan tersebut juga berguna untuk menyimpan para penari, penyanyi dan juga peralatan.
Wishnutama juga menyampaikan rasa terima kasihnya untuk panggung dan juga gunung buatan tersebut.
Tidak lupa dia juga mengucapkan salam perpisahan untuk hasil karyanya itu.
(Baca juga: Apresiasi Dukungan Suporter, Luis Milla: We Are Indonesia!!!)
"Terima kasih sudah menjadi bagian penting dari acara. Bye Bye gunung," tulis Wishnutama.
Dibalik itu, Wishnutama mengaku ide pembuatan gunung buatan itu tercetus karena keterbatasan yang dimiliki oleh Stadion Utama Gelora Bung Karno.
'Karena GBK dibangun tahun 1962, kalau kita bicara soal stadion jaman sekarang atapnya bisa menopang 70-100 ton keatas, kalau kita jauh lebih dibawah itu bebanya sehingga segala sesuatu tidak bisa digantung diatas, jadi kita harus bisa mengakali secara kreatif bagaimana beban yang harus ada di atap," ujar Wishnutama.
"Contohnya lightening, trs untuk gantung sling, sound, terus projeksion itu tidak ditaruh diatas, tapi idealnya kan harus diatas, itu menjadi tantangan kita sehingga tercetuslah ide gunung tersebut," imbuhnya.
(Baca juga: Imam Nahrawi: Asian Games 2018 Lampaui Asian Games 2014)