Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Karena denda Rp 50.000 dianggap cukup murah, PODSI akhirnya menaikkan nilai denda hingga Rp 500.000.
"Kalau seminggu telat, mereka bisa membayar Rp 2, 5 juta. Setelah itu, mereka sadar. Usaha kami dalam membina mental semula banyak yang menentang," aku Budiman.
"Tetapi, uang denda tersebut masuk uang kas rowing yang juga digunakan untuk keperluan tim," ujar Budiman.
Setelah menata mental, PODSI memadukan analisis bio mekanik untuk mengetahui kekuatan dari para pedayung.
"Seleksi untuk tim Asian Games juga meliputi kekuatan mental dan ada argometer melalui sport science," ucap Budiman.
Setelah itu, tim rowing juga menjalani uji coba di Australia dan Belanda dan hasilnya memuaskan.
"Program yang saya buat ini merupakan investasi. Jadi, setiap tahun diperbaiki dan efeknya sangat banyak dan itu menjadi sumber motivasi besar bagi pedayung," tutur Van Opstal.
"Mereka juga punya motivasi besar pada Asian Games 2018 karena tampil di negeri sendiri dan banyak orang antusias menyaksikan penampilan mereka," kata Van Opstal.
Dengan keberhasilan meraih satu medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu pada Asian Games 2018, PODSI mengakui bahwa mereka sudah membidik Olimpiade Tokyo 2020.