Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
(Baca Juga: Atlet Bahrain Mencak-mencak, Juara Maraton Putra Asian Games 2018 Disebut Bermain Curang)
Langkah Ginting di babak selanjutnya masih terus diuji kala bertemu dengan pemain China yang menduduki peringkat ketujuh dunia, Chen Long.
Chen Long yang di nomor beregu mengalahkan pemain Indonesia, Jonatan Cristie, menyerah dari Ginting dalam straight set, 21-19, 21-11.
Karena keberhasilannya menundukkan pemain-pemain top dunia di nomor perseorangan, Ginting mendapat julukan sendiri dari media Malaysia, Malay Mail.
Pebulu tangkis kelahiran 20 Oktober 1996 itu disebut sebagai giant-killer atau pembunuh raksasa.
Dalam berita bertajuk "Indonesia’s giant-killer Ginting sails into badminton semis after beating Chen Long (Pembunuh Raksasa dari Indonesia Melaju ke Semifinal Bulu Tangkis setelah Mengalahkan Chen Long", Malay Mail memuji perjuangan Ginting.
"Pemain 21 tahun itu baru saja memenangi lawan juara dunia asal Jepang, Kento Momota kemarin," tulis Malay Mail soal Ginting.
"Ginting juga menutup peluang China meraih medali emas di nomor tersebut setelah mengalahkan Chen Long," tulis media tersebut melanjutkan.
(Baca Juga: Pria Asal Bogor Antarkan Thailand Juara Paralayang Putri Asian Games 2018)
Sayang, langkah Ginting belum berhasil menghadirkan emas bagi Indonesia setelah kalah dari Chou Tien Chen di partai semifinal tunggal putra perseorangan.
Namun dendam kekalahan Ginting bisa dibalaskan oleh Jonatan Christie di babak final.
Jonatan mengalahkan Chou dengan skor 21-18, 20-22, 21-15 sekaligus mengamankan medali emas ke-23 bagi Indonesia di Asian Games 2018.