Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Membanggakan! Anthony Sinisuka Ginting Punya Julukan Baru dari Media Malaysia

By Taufan Bara Mukti - Senin, 27 Agustus 2018 | 10:54 WIB
Anthony Sinisuka Ginting saat tampil sebagai tunggal putra pertama pada partai perempat final kategori beregu putra Asian Games 2018, Senin (20/8/2018). ( BADMINTON INDONESIA )

Kesuksesan tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, menembus babak semifinal cabang olahraga bulu tangkis perseorangan Asian Games 2018, membuat media Malaysia memberikan julukan baru.

Anthony Sinisuka Ginting sempat menyita perhatian dunia ketika tampil membela Indonesia di cabang olahrga bulu tangkis nomor beregu putra Asian Games 2018.

Cederanya Ginting saat berhadapan dengan tunggal putra China, Shi Yuqi, membuat popularitas pebulu tangkis 21 tahun itu meroket.

Namanya bahkan menghiasi trending topic di media sosial Twitter selama berjam-jam.

Namun, sensasi Ginting bukannya tanpa diikuti prestasi.

Saat turun di nomor perseorangan, Ginting mampu melibas lawan-lawan yang mengadang.

Di babak pertama, Ginting mengandaskan langkah pebulu tangkis Iran, Shahbazi Mehran, dalam dua set langsung.

Kemudian di babak 16 besar, Ginting mampu mengalahkan pebulu tangkis nomor empat dunia, Kento Momota.

Pebulu tangkis Jepang itu dibuat bertekuk lutut 21-18, 21-18 di tangan Ginting.

(Baca Juga: Atlet Bahrain Mencak-mencak, Juara Maraton Putra Asian Games 2018 Disebut Bermain Curang)

Langkah Ginting di babak selanjutnya masih terus diuji kala bertemu dengan pemain China yang menduduki peringkat ketujuh dunia, Chen Long.

Chen Long yang di nomor beregu mengalahkan pemain Indonesia, Jonatan Cristie, menyerah dari Ginting dalam straight set, 21-19, 21-11.

Karena keberhasilannya menundukkan pemain-pemain top dunia di nomor perseorangan, Ginting mendapat julukan sendiri dari media Malaysia, Malay Mail.


Media Malaysia, Malay Mail, memberikan julukan kepada pebulu tangkis asal Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.(MALAYMAIL.COM)

Pebulu tangkis kelahiran 20 Oktober 1996 itu disebut sebagai giant-killer atau pembunuh raksasa.

Dalam berita bertajuk "Indonesia’s giant-killer Ginting sails into badminton semis after beating Chen Long (Pembunuh Raksasa dari Indonesia Melaju ke Semifinal Bulu Tangkis setelah Mengalahkan Chen Long", Malay Mail memuji perjuangan Ginting.

"Pemain 21 tahun itu baru saja memenangi lawan juara dunia asal Jepang, Kento Momota kemarin," tulis Malay Mail soal Ginting.

"Ginting juga menutup peluang China meraih medali emas di nomor tersebut setelah mengalahkan Chen Long," tulis media tersebut melanjutkan.

(Baca Juga: Pria Asal Bogor Antarkan Thailand Juara Paralayang Putri Asian Games 2018)

Sayang, langkah Ginting belum berhasil menghadirkan emas bagi Indonesia setelah kalah dari Chou Tien Chen di partai semifinal tunggal putra perseorangan.

Namun dendam kekalahan Ginting bisa dibalaskan oleh Jonatan Christie di babak final.

Jonatan mengalahkan Chou dengan skor 21-18, 20-22, 21-15 sekaligus mengamankan medali emas ke-23 bagi Indonesia di Asian Games 2018.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P