Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sosok skateboarder putri Indonesia, Aliqqa Novvery, mencuri perhatian saat dia tampil di cabang olahraga skateboard, nomor women's street pada Asian Games 2018.
Sosoknya tampak paling mungil di antara para peserta yang berlaga. Maklum saja, Aliqqa masih berusia 9 tahun.
Meski begitu, Aliqqa tampil percaya diri. Dia kerap menari mengikuti irama musik di sela pertandingan dan mengajak penonton untuk memberi semangat.
"Kesan pertama sih deg-degan. Tetapi, perlahan dibawa happy. Perasaan saya senang sekali karena sudah tampil terbaik," ucap Aliqqa.
"Dengan menari membuat mood saya jadi happy. Kayaknya setelah itu, mood saya jadi happy," aku gadis kecil berkepang dua itu.
Aliqqa memang belum menjadi juara di nomor tersebut. Dia finis di posisi keenam dari delapan peserta.
Tetapi, wakil Indonesia lainnya, Nyimas Bunga (12) meraih medali perunggu.
"Saya ikut senang teman saya bisa dapat medali karena saya sendiri bisa tampil saja sudah senang dan masuk peringkat keenam," aku Aliqqa.
(Baca juga: Skateboard Asian Games 2018 - Raihan 2 Perak dan 2 Perunggu Jadi Bekal Menuju Olimpiade Tokyo 2020)
"Sudah bisa kenalan sama mereka (lawan dari negara lain), rasanya senang sekali. Sebenarnya saya senang bisa mengikuti Asian Games. Tetapi, hasilnya tidak sesuai target karena ingin masuk final dan ternyata tidak ada babak penyisihan," tutur Aliqqa.
Bagi Aliqqa, Asian Games merupakan ajang internasional pertama yang diikutinya.
"Biasanya, saya baru mengikuti kejuaraan antar-kota dan setelah sampai di Palembang udara cukup panas," ucap kelahiran 4 Februari 2009 ini.
Aliqqa mulai mengenal skateboard dari umur 7 tahun dari sepupunya yang saat itu datang ke rumahnya.
"Terus dia main skateboard di depan saya. Saya langsung minta diajarkan caranya dan mulai bermain di skate park sehingga lama-lama jadi terbiasa," tutur siswi kelas 4 Sekolah Dasar (SD) ini.
(Baca juga: Skateboard Asian Games 2018 - 2 Skateboarder Putra Indonesia Sumbang Medali Perak dan Perunggu)
"Yang membuat saya senang skateboard adalah bisa mencari variasi trik sendiri, punya style sendiri. BSelain itu, saya bisa ikut lomba dengan yang lebih jago," ujar Aliqqa.
Aliqqa mengatakan bahwa dia tidak pernah takut cedera ketika mencoba gaya baru dari papan seluncur miliknya.
"Saya tidak takut cedera. Saya pernah keseleo engkel dan sempat tidak bisa jalan. Lama-lama habis itu sudah biasa," kata Aliqqa.
Saat tampil di Palembang, Aliqqa disaksikan langsung oleh kedua orangtua dan seluruh teman-teman sekelasnya dari SD Kupu-kupu, Kemang, Jakarta Selatan.
"Saat menjalani persiapan Aian Games, saya izin tidak masuk sekolah. Biasanya, saya sekolah dulu sampai selesai, istirahat sebentar baru main skateboard. Orangtua mendukung sekali karena mereka sudah mengarahkan saya kesini," ucap Aliqqa.
"Mereka menemani saya setiap saat ketika pelatnas dan saya sudah bisa belajar disiplin selama pelatnas," ucap Aliqqa.
Aliqqa, selanjutnya punya mimpi bisa tampil pada Olimpiade Tokyo 2020. Hanya 20 peserta yang bisa lolos ke multi-ajang tersebut.
Tim skateboard Indonesia sendiri menutup perjalanan pada Asian Games 2018 dengan mengoleksi dua medali perak dan dua medali perunggu.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on