Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada kualifikasi, ia menduduki posisi pertama heat empat dengan waktu 12,91 detik.
Sementara dalam babak final, ia menempati posisi kedua dengan waktu 12,77 detik.
Menurut pelatih Fahmy Fachrezzy, biasanya Dedeh mampu menuntaskan trek 100 meter dengan rasio 12-12,5 detik saja.
Namun, kurangnya persiapan menuju Kejuaraan Dunia Master Atletik 2018 di Malaga membuat Dedeh tidak bisa mencapai catatan waktu tersebut.
Seperti diketahui, Dedeh merupakan seorang pegawai negeri sipil yang bekerja untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dua bulan sebelum tampil di Malaga, agendanya dipadati kegiatan Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta dan Palembang.
Sebagai seorang PNS, ia tak bisa meninggalkan tanggung jawabnya.
Salah satu kegiatannya, dengan status sebagai olimpian Indonesia, Dedeh dipercaya membawa obor Asian Games 2018 dalam kirab obor di Lampung.
Tontowi Ahmad Bicara soal Calon Tandemnya Setelah Liliyana Natsir Pensiun #BanggaAtletKita #SemuaUntukIndonesia https://t.co/qvNR0AFGtD
— BolaSport.com (@BolaSportcom) September 6, 2018
Selain kurangnya persiapan, mengetatnya persaingan di nomor 100 meter kategori usia 35-39 menjadi alasan lain hasil tersebut.