Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Saat Lansia Bersaing di Kejuaraan Dunia Masters 2018

By Persiana Galih - Jumat, 7 September 2018 | 09:19 WIB
Sprinter usia 90 tahun ke atas, Yoshiyuki Shimizu (Brazil/seragam kuning paling depan), Falbir Singh Deol (Inggris/Seragam putih posisi kedua), dan Rad Leovic (Australia/seragam hijau posisi ketiga), tengah bersaing di nomor lari 100 meter Kejuaraan Dunia Masters Atletik 2018. (PERSIANA GALIH/BOLA)

Sementara dua rivalnya, Singh dan Leovic, terlihat adu kecepatan untuk memperebutkan posisi dua di belakang Shimizu.

Akhirnya, persaingan itu dimenangi Singh setelah membukukan waktu 25,29 detik. Sementara Leovic mendapat perunggu dengan waktu 26,98 detik.

(Baca Juga: Kenalan dengan Alexandra Sasebes, Fisioterapis Cantik asal Romania di Kejuaraan Dunia Masters Atletik)

Ketiganya terlihat sangat senang dengan hasil tersebut. Mereka seakan tidak lagi peduli siapa yang berhasil meraih podium utama.

“Berhasil menuntaskan trek 100 meter saja kami sudah bahagia,” kata Singh, kepada Bolasport, Kamis (6/9).

Singh mengatakan, ia berlatih intens setiap hari selama satu bulan terakhir untuk Kejuaraan Dunia Masters 2018.

“Saya memang sudah biasa berolahraga hingga umur tua seperti ini. Namun untuk Kejuaraan Dunia Masters 2018, saya berlatih dengan berlari sepanjang empat km per hari selama sebulan terakhir,” tuturnya.


Sprinter usia 90 tahun asal Inggris, Falbir Singh Deol, berpose setelah meraih peringkat dua di nomor lari 100 meter Kejuaraan Dunia Masters Atletik 2018.(PERSIANA GALIH/BOLA)

Meski tidak pernah merasakan berdiri sebagai atlet nasional selama ia muda, Singh tak pernah meninggalkan olahraga lari.

Menurut dia, berlari sudah menjadi kewajiban yang mesti dilakukan guna mengisi hari tuanya.