Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Karena Kontroversi Ini, Ratusan Orang Bakar Sepatu Nike di Amerika Serikat

By Nina Andrianti Loasana - Rabu, 12 September 2018 | 10:09 WIB
Colin Kaepernick, memicu gelombang protes boikot Nike di Amerika Serikat. (Tribunnews)

Kaepernick menuai kontroversi setelah pada 2016 ia memilih untuk berlutut ketika mendengar lagu kebangsaan Amerika Serikat sebelum laga.

Padahal seharusnya ia berdiri sambil memegang dada sebagai bentuk penghormatan bagi lagu kebangsaan.

Aksi ini merupakan bentuk protes damai yang ia lakukan untuk menentang penindasan dan isu rasisme yang terjadi pada orang kulit hitam di Amerika Serikat.

Insiden yang menjadi pemicu protes Kaepernick adalah kematian seorang warga kulit hitam di tangan polisi dalam sel tahanan.

Aksi Kaepernick menuai banyak kontroversi.

Sebagian warga Amerika Serikat mendukung aksinya, sementara sebagian lainnya menganggap aksi tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap lagu nasional dan prajurit yang meninggal untuk Amerika Serikat.

Presiden Trump telah memerintahkan pemain-pemain yang berlutut saat mendengar lagu kebangsaan untuk dipecat dari klubnya.

Benar saja, pasca insiden ini Colin Kaepernick tak lagi dipakai oleh klubnya, San Fransisco 49ers (FourtyNiners).

Tak ada klub NFL yang berani merekrutnya, meski ia adalah seorang pemain paling berbakat di olahraga khas Amerika yang mirip rugby ini.

Saat ini Kaepernick tengah mengajukan tuntutan pada NFL terkait kasus ini.