Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Saya tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata bagaimana penonton ikut terlibat dalam suasana tiap kejuaraan atletik di Jamaika,” ujarnya.
Selain kejuaraan yang diorbitkan JAAA, institusi-institusi pendidikan di Jamaika sendiri kerap menggelar kejuaraan atletik antar sekolah.
Tak ubahnya kejuaraan JAAA, animo penonton di kejuaraan antar sekolah pun tak kalah besarnya.
“Saya berani menyimpulkan bahwa belakangan ini kejuaraan atletik lebih ramai ditonton daripada kejuaraan sepak bola,” tutur Cunningham.
(Baca Juga: Pawai Obor Asian Para Games 2018 Dapat Sambutan Luar Biasa di Makassar)
Pertumbuhan industri olahraga atletik yang disertai dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga tersebut, membuat Jamaika memiliki banyak pilihan atlet bertalenta.
Hasil dari kerja keras itu, kata Cunningham, kemungkinan besar dapat menciptakan sprinter-sprinter baru Jamaika di masa mendatang.
Di Kejuaraan Dunia Masters Atletik 2018 di Malaga, Spanyol, Cunningham sendiri berhasil membawa pulang medali emas lari nomor 100 meter putri kategori usia 40-44 tahun.