Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hermono bisa dibilang seorang diplomat yang supel. Ia tak ragu untuk bergurau dan memecah suasana tegang seperti layaknya ketika warga negara Indonesia yang bertemu seorang Duta Besar.
Dedeh menceritakan tentang pengalamannya sebagai atlet, sementara Hermono menceritakan pengalamannya sebagai seorang diplomat.
Setelah makan siang, Duta Besar langsung mengajaknya menuju Gedung KBRI di jalan Calle de Agastia, Madrid, untuk mengobrol lebih jauh. Keduanya melaju dengan mobil dinas KBRI Madrid.
Syahdan, sesampainya di Gedung KBRI, mereka lantas mengobrol di kantor Hermono. Tak lama, mata Dedeh mulai berkaca-kaca. Ia tak menyangka akan diberi sambutan sehangat itu oleh KBRI Madrid.
"Maaf pak, saya sampai terharu seperti ini. Terima kasih banyak atas sambutan luar biasa ini. Sambutan ini adalah salah satu hadiah terbesar bagi saya setelah mendapat medali. Saya kehilangan kata-kata," kata Dedeh, pada Hermono, sambil mengusap matanya.
Di mata Hermono, atlet Indonesia layak mendapat sambutan seperti itu.
"Sambutan seperti ini adalah tugas semua KBRI di seluruh dunia. Kedutaan harus memfasilitasi warga negara Indonesia, apalagi ini seorang atlet yang baru saja membawa pulang medali emas. Sambutan tidak spesial karena sudah menjadi kewajiban kami," kata Hermono.
Obrolan di ruangan Duta Besar berlangsung selama satu jam. Setelah itu, Dedeh diberi hiburan lain yakni mengelilingi Madrid dan mengunjungi beberapa lokasi wisata.