Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Donald selanjutnya masuk Berkeley University of California. Dia mencoba masuk dalam tim basket, namun dia belum masuk kualifikasi disabilitas.
Donald mencoba untuk terus memulihkan lututnya. Namun, operasinya kembali gagal.
Saat melanjutkan S2 di Arizona State University, Donald akhirnya masuk tim dan dipercaya sebagai kapten tim universitas.
Dua tahun membela tim kampusnya, Donald mendapat tawaran bergabung dengan klub dan menjadi salah satu skuat tim basket kursi roda Phoenix Suns.
Dua tahun bersama Phoenix Suns, Donald kembali ke Indonesia pada 2017. Dia ingin mengabdikan dirinya untuk Tanah Air melalui pengembangan basket kursi roda.
"Saat kembali ke Indonesia saya mengalami kesulitan untuk transfer ilmu karena sistemnya berbeda, sumber dayanya juga berbeda. Prosesnya lebih sulit," aku Bapak satu anak ini.
(Baca juga: Jelang Asian Para Games 2018 - Curhat Mantan Kiper yang Perkuat Timnas Basket Kursi Roda Indonesia)
"Tantangan pertama adalah mencari tempat latihan yang aman, bagus dan berstandar tinggi. Saat latihan di Solo, lapangannya bergelombang dan itu membuat atlet rentan cedera," ujar Donald.
Meski begitu, Donald tidak menyerah. Dia ingin olahraga basket kursi roda berkembang dengan membentuk klub Jakarta Swift Wheelchair Basketball untuk anak usia 10-15 tahun.