Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menurut Damai, awal dia terjun ke dunia olahraga semata-mata hanya untuk menjaga kebugaran tubuhnya.
(Baca juga: Hasil China Open 2018 - Sukses Revans atas Chou Tien Chen, Anthony ke Final)
Sebagai penyandang disabilitas, Damai menyebut bahwa dia harus tetap bergerak aktif ketimbang cuma terduduk lemah di atas kursi roda.
Seiring berjalannya waktu, Damai merasa bahwa olahraga menjadi salah satu bidang baru yang cocok untuk digeluti.
Olahraga pertama yang ditekuni Damai yakni bola basket wheelchair, alias bermain basket dengan kursi roda.
Bersama rekan-rekannya di Bali, Damai aktif bermain basket wheelchair sampai kemudian tergabung dalam sebuah klub.
"Kebetulan di Bali itu ada semacam wadah yang menyediakan tempat di Bali International School. Awalnya dari situ. Dari seluruh Bali datang ke sana untuk main basket," ujar Damai.
Dari olahraga basket, Damai menjajal cabang lainnya, paracycling, yang membuat namanya sebagai sebagai atlet difabel semakin melambung.
Tak tanggung-tanggung, Damai sampai menyabet dua medali sekaligus pada ajang Asean Para Games 2017 di Malaysia, yakni perak dan perunggu.
(Baca juga: Tim Panjat Tebing Indonesia Raih 1 Emas dan 2 Perak pada Kejuaraan Elite Dunia di China)