Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sang gitaris akhirnya menulis We Will Rock You sementara We Are the Champions ditulis oleh Freddie Mercurie.
Alhasil, kedua lagu sering diputar berdampingan di radio-radio Amerika Serikat.
"Setelah kalah dengan sangat meyakinkan, apa yang menambah garam di luka? Mendengarkan lagu Queen paling terkenal," tulis Bleacherreport mengenai lagu We Are the Champions.
"Jalan di lapangan setelah pertandingan melelahkan dan melihat lawan kita bersuka cita dengan confetti di atas kepala mereka hanya menambah duka bagi mereka yang kalah."
Freddie Mercury sendiri mengakui bahwa ia berpikir tentang sepak bola ketika menulis lirik lagu tersebut.
"Saya ingin membuat lagu di mana para fans bisa berpartisipasi dan terikat. Saya memberikan lagu itu sebuah sentuhan teatrikal lebih ketimbang sebuah chant sepak bola," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Circus pada 1978, setahun setelah lagu tersebut diluncurkan.
Menariknya, beberapa personel Queen sempat berpikir bahwa lirik di lagu itu terlalu arogan bahkan untuk band mereka sendiri.
"Kami semua melihat ke Fred dan berkata, 'yang benar saja?'. Namun, ia punya visi jelas. Lagu ini dibuat untuk para fans yang ingin merasakan kebersamaan dan kekuatan optimisme. Ia tahu para pemain akan bernyanyi bersama," tutur Brian May di wawancara dengan Rolling Stones.