Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bohemian Rhapsody, Queen, dan Kisah Artefak Stadion Wembley

By Beri Bagja - Jumat, 16 November 2018 | 07:35 WIB
Pemandangan stadion lama Wembley di London, Inggris, dari udara. (FOOTBALLTRIPPER.COM)

The Original Wembley yang kondang dengan menara kembar bercat putih serupa benteng dihancurkan pada 2003.

Di atas reruntuhan arena historis itulah berdiri Wembley Stadium baru yang rampung pada 2007 dengan biaya konstruksi 789 juta pounds atau Rp14,8 triliun.

The Original Wembley memang difungsikan bukan cuma buat kandang timnas Inggris, markas Arsenal untuk laga antarklub Eropa (1998-2000), atau venue rutin final Piala FA.

Stadion berkapasitas akhir 82.000 kursi itu dipakai buat perlombaan event motokros, stock car racing, kejuaraan atletik, arena Olimpiade 1948, hingga berbagai konser musik dengan Live Aid 1985 menjadi yang paling spektakuler. 

Stadion lama Wembley didirikan pada 1923 dengan rancangan membangun stadion nasional terbesar di Inggris oleh arsitek Sir John William Simpson, Maxwell Ayrton, dan Sir Owen Williams.

Bernama asli British Empire Exhibition Stadium, stadion ini pertama kali dipakai menggelar laga final Piala FA 1923 antara Bolton Wanderers vs West Ham United, hanya 4 hari setelah perampungan proyek.

Tanpa persiapan cukup, stadion baru yang memancing antusiasme publik Inggris ini disesaki sekitar 270.000 orang, melebihi kapasitas mula sebanyak 127.000 penonton. 

Aparat sampai harus turun ke lapangan guna menghalau penonton yang membeludak dengan mengendarai kuda, salah satunya berwarna putih bernama Billie.

Karena itulah partai final Piala FA 1923 dikenal juga dengan sebutan The White Horse Final.

Dalam perjalanannya, Stadion Wembley lama mengalami renovasi pada 1963 dan harus "mengakhiri hayat" pada 2003.