Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pasangan ganda campuran Indonesia, Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil, berhasil menjadi kampiun baru pada Kejuaraan Dunia Junior 2018.
Keberhasilan itu tergolong mengejutkan karena lawan mereka pada laga final yang juga berasal dari Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, punya status unggulan kedua.
Terlebih lagi, Rehan/Fadia juga memiliki jam terbang yang lebih mumpuni lantaran pernah menjadi runner-up Kejuaraan Dunia Junior 2017.
Namun, fakta-fakta tersebut tak menjamin Rehan/Fadia bisa berjaya.
Kenyataannya, justru Leo/Indah yang mampu menjadi juara berkat kemenangan 21-15, 21-9 dalam 31 menit.
"Rasanya nggak nyangka. Nggak percaya bisa menang. Kami senang sekali dan bersyukur atas hasil ini, karena melebihi target kami," ujar Indah yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Kami pikir akan cukup sulit menghadapi pertandingan hari ini, karena Rehan/Fadia merupakan pemain yang bagus dan pengalamannya lebih dari kami," tutur Indah lagi.
Indah kemudian menilai bahwa mungkin Rehan/Fadia gagal tampil optimal karena merasa tertekan dengan status unggulan yang mereka sandang.
Baca juga:
"Mereka kan terakhir di level junior dan ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Sementara kami main lepas saja, nggak berpikir apa-apa. Bahkan, tidak berpikir bisa juara," ucap Indah.
Hal senada juga dinyatakan pasangan Indah, Leo, yang merasa bermain tanpa tekanan sepanjang pertandingan final.
Kondisi itu membuat Leo/Indah tampil cukup baik dan agresif.
Mereka terus melancarkan serangan terhadap Rehan/Fadia, dan meminimalisir kesalahan sendiri.
"Untuk permainan kami normal saja. Kelebihan kami cuma bermain lepas aja, nggak ada beban sama sekali," kata Leo.
Leo/Indah pun mempersembahkan gelar juara dunia junior ini untuk klub mereka, PB Djarum, keluarga, pelatih, dan seluruh masyarakat Indonesia.