Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya ingin fokus pada putri saya yang cantik, keluarga, teman dan diri saya untuk sementara dan menjadi versi terbaik dari diri saya. Saya berharap untuk mengendalikan hidup saya sendiri dan kembali menjadi 'bahagia lagi'", aku Petersen.
"Pada saat yang sama saya akan menjaga kondisi tubuh saya supaya tidak jauh dari bulu tangkis dengan kembali ke klub saya di Skovshoved dan mungkin mengikuti liga lain di seluruh dunia jika ada yang menginginkan saya?' ucap Petersen.
Petersen juga membuka kemungkinan dia membagi ilmu bulu tangkis kepada pemain muda.
"Saya masih merasakan cinta untuk permainan dan saya merasa memiliki masa depan dalam olahraga ini dengan satu atau lain cara. Saya pasti akan merindukan teman-teman dan rekan-rekan saya di pelatas dan Kolding (Mads Pieler Kolding, tandemnya saat ini)," ujar Petersen.
"Saya menikmati bermain, bepergian, dan berbagi kamar dengan Kolding selama bertahun-tahun. Saya berharap dia dapat naik ke tantangan dan menunjukkan kepada semua orang betapa bagusnya dia di masa depan saat berpasangan dengan siapa pun. Saya bangga dan bahagia dengan apa yang telah kami capai, dari nol hingga menjadi pahlawan."
"Terima kasih kepada semua orang yang mendukung saya di luar sana dan kepada sponsor saya Babolat, Danisa, Sporthouse, @frejatransportandlogistics dan penggemar di seluruh dunia. Saya berharap dapat melihat Anda lagi di masa depan. Tetapi untuk sementara, berhati-hatilah dan ingat bahwa kita hanya hidup sekali," tulis Petersen lagi.
Saat berpasangan dengan Kolding, Petersen mencatat sederet gelar di sejumlah turnamen internasional challenge dengan lima titel sepanjang 2009.
Petersen/Kolding juga mengoleksi gelar dari turnamen Bitburger Open 2013, Scottish Open 2013, German Open 2015, Bitburger Open 2015, dan German Open 2017.
Di level superseries, Petersen/Kolding menjadi runner-up pada Malaysia Open 2011, India Open 2015, French Open 2015, dan Hong Kong Open 2017.
Petersen/Kolding juga andil mengantar Denmark menjuarai Piala Thomas 2016.