Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PBSI Tolak Ikuti Bidding Penyelenggara Major Events hingga 2025, karena...

By Delia Mustikasari - Kamis, 29 November 2018 | 15:34 WIB
Lapangan pertandingan pada penyelenggaraan Indonesia Masters 2018, 23-28 Januari. ( GARRY ANDREW LOTULUNG/KOMPAS.COM )

Baca Juga:

"Berkaca dari Kejuaraan Dunia 2015, saat itu kami sebagai tuan rumah mengalami kerugian karena aturan ini," ucap Kasubid Hubungan International PP PBSI, Bambang Roedyanto.

"Belum lagi makin ke sini makin banyak extra cost yang terus meningkat dan dibebankan kepada negara penyelenggara, termasuk akomodasi, transport dan berbagai biaya lainnya, kalau bisa ya jangan berat sebelah seperti ini," tutur Roedyanto.

Indonesia terakhir kali mengikuti bidding turnamen major events pada 2014.

Kala itu, Indonesia memenangkan bidding sebagai tuan rumah penyelenggara turnamen Kejuaraan Dunia 2015 di Jakarta serta Kejuaraan Dunia Junior dan Kejuaraan Dunia Junior Beregu 2017 di Yogyakarta.

Dengan demikian, Indonesia sementara hanya akan menjadi tuan rumah turnamen yang masuk katrgori BWF World Tour di tiga level yaitu Indonesia Open Super 1000, Indonesia Masters Super 500 serta Indonesia International Badminton Championships Super 100, hingga 2021 mendatang.

Menurut Rudy, hari ini, Kamis (29/11/2018), bidding tuan rumah penyelenggara BWF Major Events 2019 - 2025 tengah berlangsung di kantor pusat BWF di Kuala Lumpur, Malaysia.

Beberapa negara yang diketahui tengah mengikuti bidding diantaranya Jepang, Korea, Makau, India, Rusia dan Thailand dan hasilnya akan dimumkan hari ini, sekitar pukul 18.00 waktu Kuala Lumpur.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P