Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Banyak Omong Nihil Tindakan, Manajer Deontay Wilder Sentil Anthony Joshua

By Samsul Ngarifin - Sabtu, 1 Desember 2018 | 17:21 WIB
Deontay Wilder saat sesi penimbangan jelang pertarungan melawan Tyson Fury di Staples Center, Los Angeles, AS, Jumat (30/11/2018). (INDEPENDENT.CO.UK)

Manajer Deontay Wilder, Shelly Finkel, menyentil pihak Anthony Joshua yang selama ini mengatakan ingin bertarung dengan petinjunya.

Antara Deontay Wilder dan Anthony Joshua memang pernah terjadi negosiasi beberapa bulan lalu.

Sayangnya, negosiasi tersebut gagal mencapai kesepakatan. Deontay Wilder akhirnya memilih Tyson Fury sebagai lawan bertarungnya yang bakal berlangsung di Staples Center, Los Angeles, AS, Sabtu (1/12/2018) waktu setempat.

(Baca Juga: Prediksi Anthony Joshua soal Pemenang Duel Tyson Fury Vs Deontay Wilder)

Saat itu pihak Anthony Joshua menolak penawaran 50 juta dolar AS dari pihak Deontay Wilder.

Joshua sendiri dalam beberapa kesempatan mengungkapkan jika dirinya ingin bertarung dengan Wilder tidak peduli dia menang atau kalah dari Tyson Fury.

"Jika Joshua menginginkannya, mengapa dia tidak melakukan apa-apa?," kata Shelly Finkel dikutip BolaSport.com dari Boxing Scene.

"Dia adalah orang yang menerima cacian ketika orang-orang mengatakan itu padanya. Mengapa dia tidak mengatakan kepada promotornya bahwa dia tidak peduli bisa menghasilkan setengah juta lebih atau kurang untuk melawan Wilder," ujarnya.

Saat itu Eddie Hearn (promotor Joshua) menolak penawaran pihak Wilder karena mempertanyakan dari mana uang sebanyak itu.

"Dia bertarung dengan Alexander Povetkin, jauh lebih sedikit. Mungkin setengah dari apa yang kami tawarkan," ujar Finkel lagi.

Adapun setelah menang melawan Povetkin, pertarungan selanjutnya Joshua dijadwalkan pada April 2019.

Pihaknya mengaku tidak masalah menunggu hingga September jika Joshua memilih Dillian Whyte pada bulan April.

"Jika dia ingin melawan Whyte, biarkan dia melawan Whyte. Lima persen dari publik menginginkan hal itu. Kemudian kami akan melawan Anda (Joshua) pada bulan September," ucap Finkel.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P