Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pebulu Tangkis Malaysia Gagal Bersinar di 4 Sektor, Lee Chong Wei Merasa Tidak Enak Hati

By Delia Mustikasari - Jumat, 21 Desember 2018 | 15:07 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei, saat menghadiri konferensi pers seusai laga semifinal Indonesia Open 2018, di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (7/7/2018). (NUGYASA LAKSAMANA/BOLASPORT.COM)

Tunggal putra Negeri Jiran, Lee Chong Wei, merasa tidak enak hati setelah pebulu tangkis Malaysia di empat sektor gagal bersinar sepanjang kalender kompetisi 2018.

Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, Malaysia mengakhiri musim tanpa meloloskan pemain dari empat sektor (tunggal putra, tunggal putri, ganda putri, dan ganda putra) ke jajaran 10 besar dunia

Hanya pasangan ganda campuran, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying yang masuk dalam 10 urutan 10 besar dunia. Tetapi, mereka keluar dari tim nasional akhir tahun ini dan memilih jalur sebagai pemain profesional.

Peringkat Lee Chong Wei saat ini melorot ke urutan ke-15 dunia. Tetapi, penurunan peringkat tersebut disebabkan oleh Lee yang tidak berkompetisi setelah didiagnosis kanker hidung stadium awal.

"Saya merasa tidak enak. Saya tidak dapat membantu bulu tangkis Malaysia karena tidak memiliki tahun yang baik setelah penyakit kanker membuat saya menarik diri dari kompetisi," ucap Lee seperti dilansir BolaSport.com dari The Star.

Peraih tiga medali perak Olimpiade tersebut kini pulih dari penyakitnya. Namun, dia baru berencana kembali berlatih pada Januari 2019.

"Secara keseluruhan, ini bukan tahun yang baik untuk Malaysia. Pemain kami tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. Ada satu atau dua hasil bagus, tetapi negara lain benar-benar melakukannya (meraih gelar) dengan baik," kata Lee.

Lee Chong Wei dan Goh Soon Huat/Shevon Lai Jemie (ganda campuran) adalah satu-satunya wakil Malaysia yang telah memenangkan gelar utama pada turnamen tahun ini.

Lee muncul sebagai juara Malaysia Open, sementara Goh/Lee naik podium kampiun Singapore Open.

Baca juga:

Malaysia juga hanya meloloskan dua wakil pada BWF World Tour Finals 2018 di Guangzhou, China.

Malaysia juga gagal pada Piala Thomas, Kejuaraan Dunia, dan Asian Games.

Satu-satunya gelar yang diraih Malaysia adalah raihan dua medali emas pada Commonwealth Games di Gold Coast, Australia, pada April lalu.

Namun, raihan itu juga tidak diterima dengan baik karena tim gagal untuk memenuhi target tiga medali emas setelah kalah dari India dan Inggris .

Lee mengatakan bahwa posisi pebulu tangkis Malaysia di peringkat dunia digarisbawahi sebagai tahun yang tidak produktif.

Karena itu, Lee berharap Direktur Kepelatihan Badminton Association of Malaysia (BAM), Wong Choong Hann mampu mengubah nasib Malaysia tahun depan.

"Saya percaya pada Choong Hann. Dia akan membawa ide-ide baru dan kami berharap dia akan mengubah banyak pemain muda kami menjadi pebulu tangkis level dunia dan semoga kami akan melihat pemain lapis kedua kami menunjukkan semangat juangnmya," ujar Lee.

"Saya juga menantikan momen untuk kembali tahun depan. 2019 adalah tahun yang penting karena merupakan kualifikasi Olimpiade (mulai dari Mei). Saya ingin melihat Malaysia bangkit kembali sebagai negara bulu tangkis yang kuat," tutur Lee.

Tahun ini, negara yang mencatat prestasi signifikan adalah Jepang.

Pemain mereka mendominasi sebagian besar turnamen besar dan menempatkan Kento Momota (tunggal putra) dan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (ganda putri) di nomor satu dunia.

Di nomor ganda putri, Jepang memiliki lima pasang yang berada di urutan ke-10 besar dunia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P