Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mantan Exco PSSI Dua Kali Mangkir dari Panggilan Satgas Antimafia Bola

By Taufan Bara Mukti - Kamis, 3 Januari 2019 | 19:57 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo Saat Ditemui di ruang Kerja Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (11/12/2018).(Reza Jurnaliston) (KOMPAS.COM)

Mantan Exco PSSI, Hidayat, dua kali tak memenuhi panggilan dari Satgas Antimafia Bola.

Tim Satgas Antimafia Bola kembali mengusut dugaan pengaturan skor yang terjadi pada laga PSS Sleman vs Madura FC di kompetisi Liga 2 2018.

Asal muasal munculnya dugaan pengaturan skor pada laga tersebut bermula ketika Januar Herwanto, manajer Madura FC, mengungkapkan tawaran dari Exco PSSI kepada timnya.

Kala itu, Januar mengaku dihubungi oleh oknum Exco PSSI bernama Hidayat untuk mengatur laga kontra PSS Sleman.

Baca Juga:

Beberapa hari setelah kasus tersebut terungkap, Hidayat mengundurkan diri dari Exco PSSI dan mendapat sanksi dilarang berkecimpung di dunia sepak bola selama tiga tahun oleh Komisi Disiplin PSSI.

Meski telah berstatus nonaktif dari PSSI, Hidayat belum mendapat sanksi hukum dari kepolisian dalam hal ini Satgas Antimafia Bola.

Pada Kamis (3/1/2019), Hidayat mangkir untuk kedua kalinya dari panggilan Satgas Antimafia Bola.

Dituturkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Hidayat tak memenuhi panggilan tanpa alasan yang jelas.

(Baca Juga: Vigit Waluyo Menyerahkan Diri ke Kejaksaan, tapi...)

"Kami sudah undang dua kali, tapi belum terverifikasi sampai hari ini," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/1/2019).

Dituturkan Dedi, Satgas Antimafia Bola bisa saja menjemput Hidayat secara paksa jika nantinya penyelidikan kasus ini ditingkatkan menjadi penyidikan.

"Kasus ini belum ditingkatkan statusnya menjadi penyidikan. Kalau dalam penyidikan yang bersangkutan tidak hadir dua kali, kami akan lakukan penjemputan," ujar Dedi.


Hidayat (kanan) mengundurkan diri dari Eksekutif Komite (Exco) PSSI terkait isu pengaturan skor atau match-fixing yang melibatkan dirinya.(MOCHAMAD HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM)

"Apabila penyidikan tidak hadir dua kali, penyidik punya wewenang melakukan penjemputan," ucap Dedi menegaskan.

Menurut Dedi, kesediaan saksi untuk memberikan keterangan kepada Satgas Antimafia Bola sangat berarti demi perbaikan sepak bola Indonesia.

"Kita punya komitmen agar sepak bola jauh dari perbuatan pengaturan skor," kata Dedi.

"Ibu Sekjen (PSSI) saja sudah hadir dan komitmen mau hadir lagi untuk memberikan data tambahan kepada satgas untuk mengungkap secara jelas," ujarnya menambahkan.

(Baca Juga: AFC Rilis Ranking Liga Sepak Bola Se-Asia, Liga Indonesia Mengenaskan!)

Sebelumnya, tim Satgas Antimafia Bola telah meminta keterangan dari 12 saksi yang mengetahui kasus tersebut.

Salah satunya adalah Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB), Risha Adi, yang diperiksa tim satgas pada Kamis (3/1/2019) di Bareskrim Polri.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P