Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Setelah Kalahkan Lin Dan, Loh Kean Yew Dipuji sebagai Pahlawan dan Dikagumi Media China

By Delia Mustikasari - Selasa, 15 Januari 2019 | 11:38 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Singapura, Loh Kean Yew. (THE STAR)

Kemenangan sensasional pebulu tangkis tunggal putra Singapura, Loh Kean Yew, atas Lin Dan (China) pada final Thailand Masters 2019 membuat namanya ramai diperbincangkan.

Meski berperingkat ke-125 dunia, Loh yang berjuang melalui babak kualifikasi menumbangkan pemegang dua medali emas Olimpiade ini dengan straight game, 21-19, 21-18, pada pertandingan yang berlangsung di Indoor Stadium Hua Mark, Minggu (13/1/2019).

Sekembalinya ke Singapura, pemain berusia 21 tahun itu dipuji sebagai pahlawan olahraga nasional karena menjadi pemain pertama Negeri Singa yang memenangi gelar di turnamen World Super Tur.

Loh juga dikagumi oleh media China karena mampu menyingkirkan lima pemain Negeri Tirai Bambu dalam perjalanan menuju podium kampiun turnamen Super 300 itu.

Sebelum menghadapi Lin Dan di final, Loh menumbangkan Sun Feixiang (peringkat ke-121 dunia), Liu Haichao (peringkat ke-229), Zhou Zeqi (peringkat ke-56), dan Zhao Junpeng (peringkat ke-47),

Selanjutnya, Loh menumbangkan pemain peringkat ke-29 dunia, Wang Tzu Wei (Taiwan) pada babak perempat final, lalu mengalahkan Brice Leverdez (Prancis) yang merupakan peringkat ke-30 dunia pada fase empat besar.

Pemain kelahiran Malaysia ini kini menjadi pemain ketiga asal Penang yang mampu mengalahkan Lin Dan setelah Lee Chong Wei sebanyak 12 kali dan Ong Ewe Hock (2001 dan 2002)

"Target saya tidak akan berubah hanya karena saya memenangkan turnamen. Saya memang merasa senang tetapi konsisten lebih penting," kata Loh seperti dilansir BolaSport.com dari The Star.

Loh juga berharap prestasi ini akan menjadi batu loncatan dalam upayanya untuk menjadi juara Olimpiade.

"Sejak muda, emas Olimpiade telah menjadi impian saya dan belum berubah," ujar Loh.

Loh Kean Yew sebelumnya menjalani latihan di Penang Badminton Association (PBA) sampai ia berusia 12 tahun.

Prestasi terbaiknya di level junior adalah memenangkan Final Grand Prix Nasional 2009 setelah mengalahkan Lee Zii Jia di final U-12.

Baca juga:

Pada 2010, ia ditawari tempat di Sekolah Olahraga Bukit Jalil (BJSS), tetapi dia memilih untuk menerima tawaran beasiswa oleh Dewan Olahraga Sekolah Singapura untuk belajar dan bermain bulu tangkis di sana. Saudaranya, Kean Yean juga pindah ke sana.

Loh bersaudara akhirnya mengambil kewarganegaraan dan mewakili Singapura.

Tunggal putra Malaysia, Goh Jin Wei, sebelumnya mengakui bahwa ia pernah tergoda untuk menerima tawaran itu (menjadi warga Singapura,) tetapi akhirnya Goh menolaknya.

Bagi Loh, ini bukan pertama kalinya dia tampil mengejutkan dengan mengalahkan pemain level dunia asal China.

Pada Kejuaraan Beregu Asia 2016 di India, Singapura hampir mengklaim kemenangan atas China dalam pertandingan penyisihan grup.

Loh Kean Yew menyumbang satu poin untuk Singapura seusai mengalahkan Wang Zhengming yang saat itu menduduki peringkat ke-11 dunia

Kemenangan itu membuat Singapura menipiskan kekalahan dari China menjadi 2-3.

Sebelum memenangkan Thailand Masters 2019, Loh merebut dua medali perunggu saat tampil di nomor perorangan dan tim pada SEA Games Singapura 2015.

Loh juga meraih empat titel dari turnamen level satelit yakni Singapore International (2014 dan 2017), Malaysia International (2017). dan Mongolia International (2018).

Loh Kean Yew diharapkan untuk menjadi lebih baik karena ia berada di tangan pelatih terkenal Indonesia, Mulyo Handoyo, yang berperan penting saat membimbing Taufik Hidayat meraih keping medali emas pada Olimpiade Athena 2004.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Selamat kepada Fitriani! #fitriani #badminton #badmintonindonesia #bulutangkis

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P