Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menanti Revolusi PSSI Setelah Mundurnya Edy Rahmayadi

By Taufan Bara Mukti - Minggu, 20 Januari 2019 | 11:48 WIB
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi pada acara kerja sama PSSI-BRI, Rabu (1/8/2018). ( MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM )

(Baca Juga: Tony Sucipto dan 4 Eks Persib Era 2014 yang Pernah Berseragam Persija)

Artinya, pengunduran diri Edy Rahmayadi juga bisa memicu perombakan seluruh pengurus PSSI yang sudah bertugas sejak 2016 itu.

Pengurus PSSI saat ini bisa kembali terpilih pada periode berikutnya apabila diusung dan mendapat dukungan dari para pemilik suara (voter).

Akan tetapi, Kongres Luar Biasa hanya bisa digelar jika voter PSSI membuat permintaan tertulis.


BOLASPORT.COM - Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, menyampaikan permohonan maaf setelah menyampaikan pengunduran diri sebagai Ketua Umum PSSI saat Kongres Tahunan di Bali, Minggu (20/1/2019)..(INSTAGRAM.COM/PSSI_FAI)

Voter PSSI terdiri dari 85 anggota PSSI yang terdiri dari 34 Asosiasi PSSI Provinsi (Asprov), 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, dan 1 Asosiasi Futsal (FFI).

Berdasarkan statuta FIFA, KLB PSSI baru bisa dilakukan tiga bulan setelah permintaan dari voter diterima.

(Baca Juga: Cuma Ada 4 Posisi untuk Pemain Pribumi di Bali United Musim Depan)

Namun, apabila voter tak meminta adanya Kongres Luar Biasa, posisi Ketua Umum PSSI akan diemban oleh Wakil Ketua Umum hingga periode kepemimpinannya berakhir.

Untuk sementara, peran Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI digantikan oleh Joko Driyono yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.

Apabila voter PSSI tak meminta KLB digelar, Joko Driyono akan menjadi Ketua Umum PSSI hingga 2020.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P