Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan rekan setim meyakini bahwa Thierry Henry akan belajar dari pengalaman buruk setelah dipecat sebagai pelatih AS Monaco.
Kesempatan perdana Thierry Henry untuk membesut sebuah klub profesional tidak berbuah manis. Perjalanannya bersama AS Monaco hanya bertahan tiga bulan.
Diangkat sebagai pelatih interim Monaco pada 13 Oktober lalu, Thierry Henry tidak dapat mengangkat performa tim dan justru kesulitan untuk keluar dari rentetan hasil buruk.
Dalam 20 laga kompetitif yang dilakoninya sebagai juru taktik Monaco, Henry hanya meraih 4 kemenangan, 5 hasil imbang, dan 11 kekalahan.
Baca Juga : Resmi Dipecat AS Monaco, Thierry Henry Merasa Luar Biasa Sedih
Kendati demikian, bukan hanya hasil buruk yang membuat Henry didepak lebih awal, eks pemain Arsenal itu dikabarkan juga punya hubungan buruk dengan pemain-pemainnya.
Seperti dikutip BolaSport.com dari Goal, sebagian pemain AS Monaco mulai mengeluh kepada petinggi klub karena tidak senang dengan cara Henry memperlakukan mereka.
Henry dikabarkan terlalu keras dalam memberikan kritik terhadap pemainnya. Bahasa tubuh yang kurang ramah saat di atas lapangan juga tidak membantunya meraih reputasi bagus.
Hal tersebut membuat mantan rekan setimnya di Arsenal, Emmanuel Petit angkat bicara.
Baca Juga : AS Monaco Masih Terpuruk, Arsene Wenger: Beri Waktu untuk Thierry Henry!
Emmanuel Petit menilai bahwa Thierry Henry kesulitan untuk melepas kebiasaannya tatkala masih menjadi seorang pemain ataupun komentator di layar kaca.
Terutama bahwa ketika sebagai manajer dia tidak bisa mengubah permainan secara langsung melainkan hanya lewat instruksi-instruksi dari pinggir lapangan.
"Dalam waktu singkatnya di Monaco, kita masih melihat berkali-kali dia terlihat frustrasi di bangku cadangan," komentar Petit.
"Juga, dia sudah membuat bermacam-macam komentar aneh setelah pertandingan dan membiarkan rasa frustrasinya menjadi terlalu besar.
"Sepertinya mentalnya masih mental seorang pemain dan dia harus memahami bagaimana menjadi manajer seutuhnya. Mungkin, itu masalah terbesarnya di Monaco," imbuhnya.
Baca Juga : Thierry Henry Menyesal Sebut Nenek Pemain Strasbourg Wanita Jalang
Petit kemudian mengatakan bahwa Henry juga seharusnya bisa mengatur pembawaannya saat menyampaikan pendapat kepada para pemainnya.
Eks pemain timnas Prancis itu menambahkan bahwa pesona Henry sebagai salah seorang pemain legenda tidak cukup untuk membantunya mengubah situasi di dalam ruang ganti Monaco.
"Dia masih belajar soal membentuk sebuah tim, membangun taktik, kemampuan memanajemen sumber daya," beber Petit.
"Dan di atas semuanya, bahasa tubuh serta komunikasinya harus diperbaiki jika dia ingin sukses menjadi seorang pelatih," tandasnya.
Sementara itu, AS Monaco akhirnya menunjuk kembali Leonardo Jardim, pelatih yang jabatannya digantikan oleh Thierry Henry pada bulan Oktober lalu.