Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bek Ajax Amsterdam, Matthijs De Ligt, menjadi primadona baru sepak bola Eropa.
Dua klub elite, Barcelona dan Juventus, dikabarkan melirik jasa bek top yang sudah menjadi kapten Ajax Amsterdam pada usia 19 tahun itu.
Sejauh ini Juventus tampak berada di jalur terdepan. Matthijs De Ligt dikabarkan akan menjadi penerus Giorgio Chiellini (34) yang mulai uzur.
Eindhovens Dagblad menulis bahwa pemenang penghargaan pemain muda terbaik Eropa tersebut mengunjungi kompleks latihan Juventus ketika Belanda menghadapi Italia di Turin pada Juni 2018.
Desember lalu, De Ligt juga berada di Turin untuk menerima penghargaan Golden Boy Eropa, di mana ia bertemu dan bercengkerama akrab dengan direktur Juventus, Pavel Nedved.
Baca Juga : Unai Emery Bahagia Arsenal Bisa Dapatkan Denis Suarez dari Barcelona
Keduanya punya ikatan, sama-sama dekat dengan super agen asal Italia, Mino Raiola.
Sementara, Barcelona sedang berkutat dengan banyaknya pemain di lini belakang.
Selain Juventus dan Barcelona, Matthijs De Ligt juga dilirik oleh banyak klub Eropa seperti Paris St-Germain, Manchester City, serta FC Bayern Muenchen.
Klub pembeli bakal menentukan jumlah transfer. Hal ini diungkapkan Guido Albers, pengamat olahraga asal Belanda.
Baca Juga : Matthijs de Ligt Bakal Jadi Bek Termahal Dunia jika Pindah ke Juventus?
"Harga yang akan dibayar klub seperti AS Roma berbeda dengan Real Madrid. Roma ingin berinvestasi dengan menjual sang pemain di kemudian hari sebagai profit, sementara Madrid membeli untuk tim jangka panjang," tutur Albers kepada Voetbal International.
Alasan kedua tampak akan menjadi motivasi Juventus.
Ingat, Juventus juga merekrut Chiellini pada usia muda, tepatnya 21 tahun dari Livorno dan ia dikembangkan sehingga menjadi salah satu bek tertangguh Eropa.
Selain investasi, pembeli juga harus mempertimbangkan seberapa besar De Ligt dapat meningkatkan brand value mereka.
Bukan rahasia lagi kalau transfer berhubungan erat dengan kekuatan persona pemain tersebut dalam meningkatkan penjualan merchandise klub.
Hal ini yang membuat PSG menebus Neymar dengan harga raksasa dan juga ketika Real Madrid membeli serangkaian super bintang Eropa seperti David Beckham pada awal 2000-an.
"Walau strategi Florentino Perez dalam merekrut pemain kelas dunia tak membawa hasil maksimal, kehadiran mereka mentransformasi performa finansial klub," tutur laporan Deloitte pada Februari 2006.
Ya, pendapatan Madrid meningkat dari 105 juta euro pada 2001 menjadi 211 juta euro pada 2005.
Baca Juga : Cristiano Ronaldo Sudah 5 Tahun Tidak Bisa Memenangi Piala Liga
Perihal ini, Chris Woerts, ahli sports marketing dan pemilik CWO Consultancy & Marketing mengatakan bahwa sinar De Ligt tidak terlalu beruntung.
"Ia seorang bek sementara para pencetak gol secara alamiah lebih mengundang imajinasi publik," tuturnya.
Hal ini kebalikan mega bintang Cristiano Ronaldo yang kekuatan brandnya dapat dieksploitasi.
"Ronaldo, contohnya, sangat populer di Brasil juga karena latar belakang Portugisnya. Hal ini membantu penjualan berbagai hak imaji," tuturnya.
Transfermarkt dan Databureau SciSports menempatkan estimasi biaya transfer sang pemain di angka 60-80 juta euro, cukup untuk membuatnya berdiri di jajaran bek termahal Eropa.
Ia diyakini akan segera menyusul Frenkie De Jong keluar dari klub.
"Ajax tahu mereka tak akan bisa menahan Frenkie De Jong dan Matthijs De Ligt lebih dari musim panas ini," ujar pengamat sepak bola Belanda, Freek Jansen.
"Klub tersebut sudah mematok harga dan sekarang tergantung direktur sepak bola klub, Marc Overmars, untuk mendapatkan harga terbaik. Ia negosiator ulung," lanjutnya.
So, De Ligt jelas bakal membantu keuangan Ajax. Namun, seberapa besar peran sang pemain dalam mengangkat performa finansial klub barunya nanti?